"Eh, hampir bunda lupa. Dalam koper ada besek isi tempe mendoan buatan eyang kesukaanmu! Cepat buka koper bunda," perintahnya sambil mencari kunci gembok koper.
"Bunda, kita sungguh beruntung mempunyai saudara sebaik mereka," kata Wiwi sambil mengeluarkan besek dari koper dengan tersenyum lebar.
Wajah bude mendadak langsung berubah warna jadi pucat pasi.
"Wiwi ada yang mau bunda ceritakan tentang dirimu. Ehem! Mereka itu sebenarnya... Ehem! tidak ada hubungan darah dengan kita...," Suara bude Wulan menyerak.
"Maksud bunda?!"Â
Tak lama setelah bude selesai menceritakan kebenaran hidup yang dialami, ibu dan anak itu saling menangis berpelukkan untuk waktu yang lama.
"Bunda ada rencana tahun depan mengajakmu pulang Banyuwangi saat lebaran... Bunda sudah sangat rindu ingin bertemu nenekmu yang sudah 22 tahun tidak bertemu," kata bude setelah berhasil menenangkan diri.
"Tahun depan aku sudah dapat jatah cuti panjang. Kita bisa pulang bersama ke Banyuwangi," jawabnya.
-bersambung