Generasi muda punya peran besar sebagai agen perubahan. Di balik jari- jarinya, bisa lahir narasi yang menyatukan, atau justru sebaliknya---yang memecah. Maka, kita harus memilih untuk menjadi penyejuk, bukan pemecah.
Kesiapsiagaan Bela Negara: Bukan Hanya Urusan Aparat
Saat bencana datang, saat pandemi melanda, atau saat konflik sosial memanas, siapa yang paling dulu merasakan dampaknya? Jawabannya: kita semua.
Kesiapsiagaan bela negara berarti setiap warga negara sadar dan siap menghadapi berbagai tantangan, dari skala kecil hingga besar.
Bela negara dalam konteks ini bisa berarti:
- Â Belajar pertolongan pertama.
- Mengikuti simulasi evakuasi.
- Menjaga lingkungan dari kerusakan.
- Membantu UMKM dan ekonomi lokal.
Ini bukan urusan pemerintah semata. Ini soal gotong royong dan ketangguhan bersama.
Bela Negara sebagai Gaya Hidup
Inilah pesan terpenting: bela negara adalah gaya hidup.
Bukan slogan. Bukan seremonial tahunan. Tapi sebuah pilihan sikap setiap hari.
Kita bisa menjadi pembela negara saat:
- Tidak korupsi waktu dalam bekerja.
- Membayar pajak dengan benar.
- Menjadi pemilih cerdas saat pemilu.
- Menghargai sesama warga tanpa membeda-bedakan SARA.
Tak perlu seragam loreng atau pangkat di pundak. Cukup dengan kesadaran, kepedulian, dan tindakan nyata, maka kita sudah turut menjaga Indonesia.
Penutup: Indonesia Dijaga oleh Kita Semua
Indonesia bukan hanya dijaga oleh TNI atau aparat.