Mohon tunggu...
M Furkani A
M Furkani A Mohon Tunggu... Universitas Mercu Buana

43224110068 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus 5 tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

10 Oktober 2025   10:56 Diperbarui: 10 Oktober 2025   10:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 22
Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 22

Albert Ellis mengemukakan bahwa perasaan manusia tidak langsung dipengaruhi oleh peristiwa, melainkan oleh cara berpikir tentang peristiwa tersebut. Dalam model ABC-nya: A (Activating Event) adalah peristiwa yang terjadi, B (Belief) adalah keyakinan atau pikiran kita tentang peristiwa itu, dan C (Consequence) adalah hasil emosional atau perilaku yang muncul. Kebanyakan orang mengira A langsung menyebabkan C, padahal yang menentukan sebenarnya adalah B cara kita menafsirkan kejadian. Misalnya, ketika seorang teman tidak menyapa, seseorang bisa merasa sedih jika berpikir temannya marah, tetapi akan tetap tenang jika berpikir temannya hanya sedang sibuk. Artinya, peristiwa mungkin sama, tetapi reaksi bisa berbeda karena pikiran yang berbeda.

Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 23
Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 23

Albert Ellis berpendapat bahwa penderitaan emosional muncul dari pikiran irasional. Dengan mengubah cara berpikir menjadi lebih rasional dan realistis, seseorang dapat mengubah perasaannya. Misalnya, kegagalan wawancara kerja tidak perlu dianggap sebagai kegagalan total, tetapi sebagai kesempatan untuk belajar. Pikiran yang benar mengubah perasaan dan menciptakan tindakan positif, meski situasi luar tetap sama.

Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 24 
Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 24 

Pemikiran Albert Ellis menekankan bahwa kekuatan logika dan kesadaran rasional dapat membentuk emosi. Ia menunjukkan bahwa berpikir positif bukan sekadar harapan kosong, tetapi bentuk tanggung jawab untuk memilih cara berpikir yang sehat. Ellis mengajarkan bahwa pikiran adalah arsitek emosi kita bukan korban peristiwa, melainkan penafsir aktif dari peristiwa itu. Dengan berpikir rasional, kita dapat mengubah cara merasa dan akhirnya mengubah hidup. Menurutnya, kebahagiaan bukan soal menemukan dunia yang sempurna, tetapi belajar berpikir dengan cara yang sehat tentang dunia yang tidak sempurna.

Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 25 
Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 25 

Tabel tersebut merangkum lima tokoh utama dalam pemikiran berpikir positif.
Marcus Aurelius dan Epictetus, dari aliran Stoikisme, menekankan bahwa kebahagiaan dan penderitaan tidak ditentukan oleh peristiwa luar, melainkan oleh cara kita menilainya. Nietzsche, melalui konsep Amor Fati, mengajarkan untuk mencintai kehidupan sepenuhnya, termasuk penderitaan. William James menegaskan bahwa keyakinan dan pikiran positif dapat membentuk kenyataan dan pengalaman hidup seseorang. Sementara Albert Ellis, pelopor psikologi modern, menekankan pentingnya berpikir rasional karena pikiran menentukan emosi dan perilaku. Kelima tokoh ini sama-sama mengajarkan kekuatan pikiran dalam membentuk kehidupan yang sehat, tangguh, dan bermakna di era modern.

Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 26 
Modul PPT Prof.Apollo UMB 2025 Slide 26 
Evolusi pemikiran positif berawal dari Stoikisme yang menekankan kendali batin dan penerimaan terhadap realitas, seperti diajarkan Epictetus dan Marcus Aurelius. Kemudian berkembang dalam Eksistensialisme Nietzsche yang menegaskan penerimaan aktif dan cinta terhadap kehidupan. William James melalui Pragmatismenya menggeser fokus pada kekuatan keyakinan dalam menciptakan realitas. Akhirnya, Albert Ellis dalam Psikologi Modern mempraktikkan prinsip tersebut secara konkret melalui terapi berpikir rasional untuk mencapai kesejahteraan emosional. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun