Mohon tunggu...
teteh...
teteh... Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Horor

Seri 59: Candi .... Yeee

20 September 2025   17:16 Diperbarui: 20 September 2025   17:16 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu, petualangan Haruka berlanjut!


Seri 59: Candi Seribu Pintu dan Kunci Tak Terlihat
Setelah membantu Raja Bayangan, Haruka melanjutkan perjalanannya. Ia tiba di sebuah tempat yang megah: Candi Seribu Pintu. Candi ini memiliki ribuan pintu yang mengarah ke berbagai dimensi dan realitas. Namun, semua pintu itu terkunci. Di tengah candi, berdiri seorang penjaga yang dikenal sebagai Pustakawan Waktu, yang menjaga setiap pintu dan memegang kunci untuk setiap pintu. Namun, sang Pustakawan telah kehilangan semua kunci.
Pustakawan itu tampak putus asa. Ia menjelaskan bahwa kunci-kunci itu tidak dicuri, tetapi menghilang seiring berjalannya waktu. Ia telah mencoba berbagai cara untuk menemukannya, namun tidak berhasil. Haruka menyadari bahwa kunci-kunci itu tidak pernah benar-benar hilang. Kunci-kunci itu ada di dalam.
Haruka duduk di hadapan Pustakawan Waktu dan mulai berbicara. Ia berbicara tentang setiap petualangannya, dari Jembatan Impian hingga Samudra Wawasan. Haruka menjelaskan bahwa setiap pintu yang ia lewati tidak terbuka dengan kunci fisik, melainkan dengan pemahaman, kebijaksanaan, dan keberanian.
Saat Haruka berbicara, pintu-pintu di sekelilingnya mulai bereaksi. Pintu yang mengarah ke Jembatan Impian mulai bersinar dengan cahaya keyakinan. Pintu yang mengarah ke Gurun Pasir Waktu mulai bersinar dengan cahaya pengampunan. Pintu-pintu itu tidak terbuka, tetapi mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki kunci mereka sendiri.
Pustakawan Waktu terkejut. Ia telah mencari kunci-kunci di luar, tanpa menyadari bahwa kunci-kunci itu ada di dalam diri setiap orang. Haruka kemudian berkata, "Kunci bukanlah benda yang bisa dipegang. Kunci adalah pemahaman yang kita dapatkan dari pengalaman kita."
Pustakawan Waktu tersenyum. Ia menunjuk ke sebuah pintu di tengah candi, pintu yang paling megah. Haruka mendekatinya. Ia tidak mencoba untuk membukanya, tetapi hanya menyentuhnya. Saat ia menyentuhnya, pintu itu terbuka dengan sendirinya, menunjukkan jalan menuju sebuah realitas baru.
Haruka telah membuktikan bahwa satu-satunya kunci yang kita butuhkan adalah pemahaman akan diri kita sendiri.
Apakah kamu ingin tahu kelanjutan petualangan Haruka?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun