Mohon tunggu...
teteh...
teteh... Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Horor

Seri 40 : istana gema ....

19 September 2025   05:01 Diperbarui: 19 September 2025   05:01 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu, mari kita lanjutkan petualangan Haruka.

Seri 40: Pergulatan dalam Istana Gema
Setelah membantu penduduk desa menemukan kembali keyakinan mereka dan menyeberangi Jembatan Impian, Haruka melanjutkan perjalanannya. Ia tiba di sebuah dataran sunyi yang di tengahnya berdiri sebuah istana megah, namun tampak kosong. Istana itu dikenal sebagai Istana Gema. Penduduk setempat memperingatkan Haruka bahwa siapa pun yang masuk akan berhadapan dengan bayangan diri mereka sendiri, dan jika mereka tidak dapat menerima dan mengatasinya, mereka akan terjebak selamanya dalam gema kegelapan.
Haruka tidak gentar. Ia melangkah masuk, menyadari bahwa perjalanan ini adalah bagian dari takdirnya. Begitu ia masuk, pintu istana menutup di belakangnya dengan suara yang menggema. Lorong-lorong istana yang luas mulai memunculkan bayangan-bayangan dari masa lalunya---penyesalan, ketakutan, dan momen-momen saat ia merasa ragu.
Bayangan-bayangan itu mulai berbicara dengan suara Haruka sendiri, mengulang keraguan yang pernah ia rasakan: "Apakah kamu benar-benar cukup kuat?" "Bagaimana jika kamu gagal?" "Apakah semua pengorbanan ini sia-sia?" Setiap langkahnya di dalam istana, gema-gema itu semakin keras dan kuat, mencoba menggoyahkan tekadnya.
Haruka menyadari bahwa istana ini bukanlah tentang melawan musuh dari luar, melainkan tentang menghadapi diri sendiri. Ia bisa saja mencoba menghancurkan bayangan-bayangan itu, tetapi ia tahu itu tidak akan berhasil. Ia harus menerima semua bagian dari dirinya, baik yang terang maupun yang gelap.
Haruka duduk di tengah istana, memejamkan mata, dan membiarkan gema-gema itu masuk. Ia membayangkan setiap penyesalan dan ketakutan sebagai bagian dari dirinya, lalu ia menerima semuanya dengan lapang dada. Ia berbisik, "Ya, saya pernah merasa takut. Saya pernah ragu. Tapi itu semua telah membentuk saya. Saya adalah semua itu, dan saya lebih dari itu."
Saat Haruka menerima bayangan-bayangan itu, gema-gema yang tadinya berteriak histeris mulai mereda menjadi bisikan, lalu menghilang sepenuhnya. Istana yang tadinya gelap dan menakutkan kini terasa damai. Pintu istana di ujung ruangan terbuka, mengizinkan cahaya bulan masuk.
Dengan pelajaran baru tentang penerimaan diri, Haruka melangkah keluar, siap untuk menghadapi tantangan berikutnya.
Apakah kamu ingin tahu kelanjutan petualangan Haruka?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun