Tentu, mari kita lanjutkan petualangan Haruka.
Seri 30: Danau Kebisuan dan Bisikan Masa Lalu
Setelah membantu penguasa istana, Haruka melakukan perjalanan ke sebuah desa nelayan yang terpencil. Desa ini dilanda masalah yang aneh: danau yang menjadi sumber kehidupan mereka tiba-tiba menjadi hening. Tidak ada lagi suara riak air, tidak ada suara burung camar, dan tidak ada lagi suara perahu yang meluncur di permukaannya. Danau itu benar-benar bisu. Para nelayan takut, karena keheningan itu terasa berat dan mencekam, seolah-olah danau itu telah mati.
Ketika Haruka tiba, dia tidak merasakan energi kebencian atau kutukan. Sebaliknya, dia merasakan energi yang tertekan dan sangat dalam, seperti rahasia yang telah terkubur selama berabad-abad. Haruka menyadari bahwa danau itu tidak dikutuk, tetapi terbungkam oleh bisikan masa lalu. Danau itu adalah entitas spiritual yang hidup dari cerita, kenangan, dan bisikan dari orang-orang yang hidup di sekitarnya. Namun, ribuan tahun yang lalu, sebuah rahasia kelam---sebuah pengkhianatan yang besar---terjadi di tepi danau itu. Rahasia itu tidak pernah diucapkan, tetapi bisikannya terlalu kuat dan terlalu menyakitkan, sehingga danau itu terpaksa menekan dirinya sendiri untuk tidak melepaskan energi negatif itu.
Haruka tahu dia tidak bisa memaksa danau itu untuk melepaskan rahasia itu. Dia harus membantu para nelayan untuk menghadapi bisikan yang telah mereka sembunyikan selama berabad-abad. Haruka memanggil seluruh penduduk desa ke tepi danau. Dia tidak meminta mereka untuk membuat persembahan, tetapi meminta mereka untuk menceritakan bisikan yang telah mereka sembunyikan.
Satu per satu, Haruka meminta setiap orang untuk menceritakan bisikan yang telah mereka sembunyikan dari diri mereka sendiri. Seorang pria tua mengakui bahwa dia telah mencuri ikan dari temannya. Seorang wanita muda mengakui bahwa dia telah menyebarkan gosip tentang tetangganya. Setiap kali sebuah pengakuan diucapkan, bisikan-bisikan dari masa lalu yang tersembunyi di danau itu mulai melepaskan diri, menciptakan riak-riak kecil yang perlahan-lahan menyebar di permukaan air.
Ketika semua orang telah mengakui rahasia mereka, keheningan yang mencekam itu mulai memudar. Suara riak air kembali terdengar, suara burung-burung kembali berkicau, dan danau itu kembali hidup. Haruka tersenyum, karena dia telah membuktikan bahwa terkadang, yang paling penting bukanlah untuk mengusir kutukan, melainkan untuk membebaskan diri kita dari rahasia yang telah kita sembunyikan.
Apakah Anda ingin tahu petualangan Haruka berikutnya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI