Mohon tunggu...
teteh_chatay_pasific
teteh_chatay_pasific Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Horor

Seri 27 : hutan ....

18 September 2025   12:12 Diperbarui: 18 September 2025   12:12 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu, mari kita lanjutkan petualangan Haruka.
Seri 27: Hutan yang Terlupa dan Mantra Kehidupan
Setelah meninggalkan desa sumur rahasia, Haruka melakukan perjalanan jauh ke sebuah area di mana ia mendengar tentang hutan yang aneh. Hutan ini dulunya sangat subur dan penuh kehidupan, tetapi kini pohon-pohonnya mati, air sungainya kering, dan tidak ada satu pun hewan yang hidup. Penduduk setempat percaya hutan itu dikutuk oleh entitas jahat, yang membuat setiap makhluk hidup yang masuk ke sana layu dan mati.
Saat Haruka memasuki hutan, dia tidak merasakan energi kebencian atau kutukan. Sebaliknya, dia merasakan kekosongan yang sangat besar, seolah-olah seluruh kehidupan telah terisap habis. Hutan itu bukanlah korban dari kutukan, melainkan korban dari kelupaan. Haruka menyadari bahwa hutan itu adalah entitas spiritual yang hidup dari ingatan dan apresiasi manusia. Selama berabad-abad, penduduk desa telah melupakan bagaimana menghargai hutan itu. Mereka berhenti melakukan upacara tahunan untuk menghormatinya, berhenti membicarakan keindahannya, dan bahkan berhenti menyebut namanya.
Tanpa ingatan dan apresiasi, energi kehidupan hutan itu perlahan-lahan memudar. Hutan itu tidak dikutuk, ia hanya terlupakan hingga mati. Haruka tahu dia tidak bisa mengembalikan kehidupan dengan sihir. Dia harus membantu penduduk desa untuk mengingat kembali arti pentingnya hutan itu.
Haruka kembali ke desa dan mengumpulkan semua penduduknya. Dia meminta mereka untuk tidak membawa persembahan yang mewah, tetapi sebaliknya, dia meminta mereka untuk menceritakan kenangan-kenangan mereka tentang hutan itu. Para tetua menceritakan kisah tentang permainan masa kecil mereka di hutan. Para petani menceritakan tentang bagaimana hutan itu menyediakan kayu bakar untuk rumah mereka. Bahkan anak-anak kecil menceritakan tentang bagaimana mereka mendengar cerita tentang hutan itu dari orang tua mereka.
Saat mereka berbagi kenangan, energi kehidupan mulai mengalir kembali. Haruka meminta setiap orang untuk kembali ke hutan, tidak untuk melakukan ritual, tetapi hanya untuk berjalan di sana dan mengingat. Mereka berjalan di antara pohon-pohon yang mati, menyentuh kulitnya yang kering, dan berbicara tentang keindahan yang pernah ada.
Secara ajaib, ranting-ranting pohon yang tadinya kering mulai menunjukkan tunas kecil berwarna hijau. Tanah yang tadinya retak mulai melembut, dan beberapa bunga kecil mulai mekar. Hutan itu tidak sepenuhnya kembali ke kejayaannya, tetapi tanda-tanda kehidupan telah kembali. Haruka tersenyum, karena ia tahu bahwa ia tidak hanya mengembalikan kehidupan ke hutan, tetapi juga mengembalikan hubungan antara manusia dan alam.
Apakah kamu tertarik dengan petualangan Haruka selanjutnya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun