Mohon tunggu...
teteh_chatay_pasific
teteh_chatay_pasific Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Horor

Seri 5 : Tawa di hutan .. yeeee....

16 September 2025   17:14 Diperbarui: 16 September 2025   17:14 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik, mari kita lanjutkan petualangan Haruka!


Seri 5: Tawa di Hutan Bambu


Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan bambu, warga diresahkan oleh serangkaian kejadian aneh. Barang-barang berharga mereka, seperti kunci dan perhiasan, sering menghilang dan kemudian muncul kembali di tempat-tempat yang aneh, seperti di dalam lumbung atau di atas atap. Mereka juga sering mendengar tawa kekanakan yang melengking dari balik pepohonan. Mereka yakin, ini adalah ulah Kitsune, roh rubah yang dikenal sebagai penipu ulung. Onmyji lain dipanggil untuk memasang jebakan dan jimat, tetapi roh itu selalu lolos.
Ketika Haruka tiba, dia tidak merasakan aura jahat dari hutan. Tawa yang terdengar baginya bukanlah tawa yang mengejek, melainkan tawa yang penuh kegembiraan. Dia tidak membawa jimat penangkapan, melainkan sekeranjang kecil berisi tahu goreng, makanan kesukaan Kitsune.
Haruka pergi ke dalam hutan dan meletakkan keranjang itu di dekat sebuah mata air, di sebuah altar kecil. "Aku tidak datang untuk menangkapmu," katanya dengan suara pelan. "Aku hanya ingin tahu kenapa kalian suka sekali bermain petak umpet."
Seketika, tawa itu berhenti. Dari balik semak-semak, muncul dua anak Kitsune kecil dengan ekor yang lebat. Mereka mengintip Haruka dengan mata penasaran. Di belakang mereka, seekor rubah dewasa yang lebih besar, dengan mata yang bijaksana, mengawasi dengan waspada.
Haruka menyadari, mereka tidak mencoba menipu atau menyakiti siapa pun. Mereka hanya kesepian dan ingin bermain. Mereka mencuri barang-barang karena itu adalah cara mereka mengajak manusia bermain, tetapi para Onmyji lain selalu menanggapinya dengan serangan.
Haruka mengeluarkan sebuah boneka jari dari sakunya dan mulai memainkannya, membuat tarian kecil. Anak-anak Kitsune itu melihatnya, dan perlahan-lahan, mereka keluar dari persembunyiannya. Mereka mendekati Haruka dan mencicipi tahu goreng yang dibawanya.
Setelah itu, Haruka sering kembali ke hutan itu. Dia tidak lagi membawa jimat, melainkan membawa mainan kecil. Dia tidak lagi berhadapan dengan "penipu", melainkan dengan teman-teman barunya. Sejak saat itu, barang-barang tidak lagi hilang, dan tawa di hutan itu kini terdengar damai, karena sang Kitsune dan manusia telah menemukan cara untuk hidup berdampingan.
Apakah Anda ingin tahu petualangan Haruka berikutnya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun