Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Untuk Perempuan di Sebelah Lukisan Titik Airmata

23 April 2021   06:16 Diperbarui: 23 April 2021   06:27 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memandangmu, wajah yang rimbun oleh kepedihan, airmata mengalir menggurat seribu dua ratus peristiwa. Kecewa yang ada, semak-belukar resah, hingga ranting-ranting kurus kesepian jiwa. Semua berakar dari setia tak bermata, tak peduli seperti apa hati berwarna. Hitam, putih, bahkan tak berbentuk lagi.

Mengingatmu dalam gumam, menyebut pelangi namamu dalam diam. Engkau yang terpatung dan terpasung, engkau yang terhampa dalam memuja., menyendiri atau bersama, menyatu atau terpisah.  Hanya keriuhan airterjun pasrah yang engkau punya. Dan itu sangat berharga.

Menuliskanmu dalam sajak pencerah jiwa, melakonkanmu dalam sendratari beromansa cinta, semakin mendalam aku menggali kehalusan rasa. Itu singgasana mahkota yang engkau jaga.

Engkau perempuan dalam sejuta puja. Aku mengagumimu sepenuh jiwa.

*****

Baganbatu, april 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun