Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pemimpin dan Keteladanan

25 Februari 2021   06:30 Diperbarui: 25 Februari 2021   06:33 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku pernah jadi pemimpin. Seribu dua ratus kali lupa, tujuh juta enpat ribu sembilan ratus kali berdusta, seratus empat puluh lima kali antara lupa dan tidak sengaja. Ini yang tercatat di buku harianku, entah kalau di buku amal para malaikat. Mungkin berlipat.

Hanya sekali. Hanya sekali kesalahan fatal yang ku ingat. Menyuruh anak shalat, tapi aku malah asyik membuka status di Whatsapp. Sekali yang ku sesali, sekali yang tak bisa terganti.

Percuma beri nasihat, percuma cuap-cuap menyusun kalimat. Di mata anaku, aku pemimpin tidak konsisten! Tajam ke anak, tumpul kediri sendiri.

Ini aku. Pemimpin dari tiga istri, tiga belas anak, dan dua puluh tiga cucu. Keteladaanku hilang dalam satu kesalahan. Perkataan dan perbuatan tak seimbang, jangankan sebangun dan selaras, kata istriku" Abi bukan peminpin yang istiqamah". Selesai sudah.

Pemimpin bukan cuman kejeniusan, pemimpin bukan melulu pintar ambil kebijakan. Pemimpin itu adalah keteladanan.

Ini hanya kisahku. Pemimpin gagal tanpa keteladanan.

*****

Baganbatu, februari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun