Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | [Corona] Doaku

2 April 2020   06:38 Diperbarui: 2 April 2020   06:43 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa hati hendak menelikung perih

Melecut gemetar mencambuk tegar

Pancung! Pancung ketakutan

Cerai-beraikan rasa panik mengakar

Di sambaran api membekukan keberanian, merenggut sekian jalan berpikir normal. Diam adalah musnah tiada bekas, berteriak mengguncang langit memecah andromeda.

Prahara episode pertama kehidupan, sambung bersambung berkalung waktu. Lawan ketakberdayaan berbekal keyakinan, cahaya langit adalah harapan,. Menitik, menetes, mencurahkan sekantung asa.

Doaku dalam tiada, pintaku penuh iba. Tangan dan hati di tadahkan, jiwa menunduk penuh kepasrahan tak bertepian. Dalam masa, dalam saat, dalam ingat, dalam jaga, dalam igauan, dalam tidur berselimut ketakutan.

Berharap, bermohon, doaku di kabulkan Tuhan.

Bagan batu 2 april 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun