Rasa hati hendak menelikung perih
Melecut gemetar mencambuk tegar
Pancung! Pancung ketakutan
Cerai-beraikan rasa panik mengakar
Di sambaran api membekukan keberanian, merenggut sekian jalan berpikir normal. Diam adalah musnah tiada bekas, berteriak mengguncang langit memecah andromeda.
Prahara episode pertama kehidupan, sambung bersambung berkalung waktu. Lawan ketakberdayaan berbekal keyakinan, cahaya langit adalah harapan,. Menitik, menetes, mencurahkan sekantung asa.
Doaku dalam tiada, pintaku penuh iba. Tangan dan hati di tadahkan, jiwa menunduk penuh kepasrahan tak bertepian. Dalam masa, dalam saat, dalam ingat, dalam jaga, dalam igauan, dalam tidur berselimut ketakutan.
Berharap, bermohon, doaku di kabulkan Tuhan.
Bagan batu 2 april 2020