Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Ah, Selesaikan!

13 Oktober 2019   15:03 Diperbarui: 13 Oktober 2019   15:13 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pixabay.com

Tang ting tong, tong ting-ting tong. Hujan emas di negeri sendiri, hujan batu di luar negeri, koq saudaraku banyak yang terpaksa jadi TKI? Seberangi lautan, berayun-ayun di atas gelombang, jadi permainan. Lumayan, bisa mengisi pundi-pundi 

Aku tahu kapasitasmu! Ngomong sebanyak-banyaknya, ngalor-ngidul nggak jelas juntru ganya. Ngapain pakai dasi? Pegang pena seperti menari, pegang kuasa bagai memiliki. Bukan dirimu loo, nggak sampai hati tunjuk diri, ntar kualat.

Sakaratul maut bisa datang kapan saja, lagi minum kopi, makan bakmi, duduk di kursi, bahkan bisa jadi sarapan amunisi. Yang penting jujur dan akur! Sampeyan pasti manggut-manggut. Asal ojo inggih mboten kepanggih, yes or no? Lawan kata nggih mboten

74 tahun merdeka semuanya berbahagia, tukang becak tetap tukang becak,yang asongan panggah asongan, yang pengangguran? Betah jadi pengangguran. Jangan khawatir, sebentar lagi di bayar. BPJS mundhak? Banyak orang berwisata. Nggak nyambung!

Yang penting bersyukur, yang korupsi banyak nggak ketahuan. Lah yang ketangkep aja cengengesan, yang lepas malah kebingungan. Dasar kesetanan

Bagan batu 13 oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun