Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menyambut Kata Pergi

7 September 2019   18:35 Diperbarui: 7 September 2019   18:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Pedro Martínez

Di antara debur ombak, hilang satu kata tak ter-eja. Tercampak pedih, bergulung pada nurani. Tak henti meratapi, tak surut tuk mencari

Dahan patah suram suasana, tangis beriring air mata. Pedih pada pandangan, mencekam koyak pada gubahan. Berputar melintir terpinggirkan, kejam berantai menghujam perasaan

Tertulis air mata berlinang, terjerembab pada angan. Tak terbayang berkesudahan, pelipur lara terabaikan. Simpan ini kenangan, padam seketika hayalan

Bagan batu 7 september 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun