Melepuh tapak tangan ini, ketika air mata kepedihanmu menetes menyentuh kulitku, mendidih bergemuru dalam jiwa, teringat seribu luka dan derita yang pernah engkau rasa. Tak terkira rasa perih mesti engkau jalani, tak terukur jauhnya perjalanan terpanggang matahari
Ibu, tempat segala keluh kesahku engkau padamkan, tempat segala penderitaanku engkau tanggungkan. Siang seakan waktu berjuang, malam tak sempat terpejam, walau lelah  kerap datang menghujam
Engkau lakukan walau itu mengoyak nyawamu, engkau persembahkan tanpa peduli seribu rintangan. Bagimu anakmu adalah nyawa pertama, bagimu dunia adalah masa menunaikan amanah
Ibu, maafkanlah salahku. Kemana hendak ku cari penagampunan diri, kemana hendak ku cari tempat kembali. Ketika tuhanpun tak mau memandangku, ketika tuhanpun memandang murka kesalahanku
Padamu ibu kuserahkan nasip akhirku, padamu ibu ku pasrahkan segala keputusan. Tuhanpun menunggu kata ridhamu, tuhanpun tak mau mendahuluimu. Padamu ibu, tempat pintu syurga di letakan tuhan di bawah kakimu
Bagan batu 29 juni 2019