Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menyusuri Jejak Mimpi di Pasir Membisu

31 Mei 2019   19:33 Diperbarui: 31 Mei 2019   19:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini dalam hitungan kalender rindu, pergantian hari adalah ritual menyakiti sekujur mimpi. Berharap keajaiban ken arok dan ken dedes terulang kembali, menjelmakan diri dalam penantian 

malam sering meninggalkanku dalam diam, berjalan kearah terbit pajar tapi keyakinan akan kesetiaan mulai pudar. Siang berlalu dengan menggandeng senja, tak ucapkan kata perpisahan, tak pernah katakan selamat tinggal

ku susuri jejak mimpi di pasir yang membisu, berharap menemukan secuil asa terbungkus nestapa. Langkahku kadang berubah arah, tatkala angin bertiup menerbangkan jejak hadirmu, dan pasirpun tetap membisu

Bagan batu 31 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun