Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Ku

20 April 2019   18:49 Diperbarui: 20 April 2019   19:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau tikam tubuhku berkali kali dengan pedang tajam kata katamu,kau sayat selubung kesadaran hingga darah menggenang di pelataran jiwaku.tak ada rasa sakit,tak lagi terasa nyeri.sebab hari yang kau beri kepadaku adalah penderitaan,waktu yang berputar hanyalah kesengsaraan.

Aku yang hanya tulang terbungkus daging,tiap petang menjelang desing bising kedustaan bersarang di dadaku.aku lunglai,aku goyah,bahkan aku tak mampu lagi  menegakan tulang belakang untuk sekedar bersandar pada kenyataan

Kau hanya terbahak setiap kali kilatan matamu menguliti tubuhku,menyalakan bara di dada mendidihkan segala rasa yang ada,senyumu hanya membasuh luka dengan cuka kepedihan,bahkan dengus napasmu adalah sebilah anak panah yang menghujam tajam ulu hati,kau berharap aku mati,tapi aku masih belum sudi.

Bagan batu 20 april 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun