Kau tikam tubuhku berkali kali dengan pedang tajam kata katamu,kau sayat selubung kesadaran hingga darah menggenang di pelataran jiwaku.tak ada rasa sakit,tak lagi terasa nyeri.sebab hari yang kau beri kepadaku adalah penderitaan,waktu yang berputar hanyalah kesengsaraan.
Aku yang hanya tulang terbungkus daging,tiap petang menjelang desing bising kedustaan bersarang di dadaku.aku lunglai,aku goyah,bahkan aku tak mampu lagi  menegakan tulang belakang untuk sekedar bersandar pada kenyataan
Kau hanya terbahak setiap kali kilatan matamu menguliti tubuhku,menyalakan bara di dada mendidihkan segala rasa yang ada,senyumu hanya membasuh luka dengan cuka kepedihan,bahkan dengus napasmu adalah sebilah anak panah yang menghujam tajam ulu hati,kau berharap aku mati,tapi aku masih belum sudi.
Bagan batu 20 april 2019