PENDAHULUAN
Kota Tangerang, kota yang terletak di wilayah barat tepatnya Provinsi Banten dan dekat dengan DKI Jakarta, telah menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang signifikan di daerah Jabodetabek. Dengan jumlah penduduk 1.965 juta jiwa dan daerah strategis yang dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang tidak hanya mengandalkan sektor industri, tetapi juga mulai menunjukan transformasi menuju yang lebih unggul, terdiversifikasi, dan berkelanjutan.
Dalam beberapa tahun terakhir, kota ini telah mengalami transformasi pesat, dari wilayah yang identik dengan kawasan industri, menjadi kota dengan beragam sektor ekonomi yang tumbuh secara berdampingan. Dengan adanya pertumbuhan infrastruktur, kemudahan akses transportasi, serta kebijakan pemerintah kota yang melibatkan lebih banyak pelaku usaha kecil hingga besar, menjadikan Tangerang bukan hanya tempat untuk menumpang tumbuh ekonomi dari Jakarta melainkan kawasan dengan daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Dari Kota Penyangga Menjadi Pusat Aktivitas Ekonomi
Selama bertahun-tahun, Kota Tangerang dikenal sebagai kawasan industri yang menjadi penopang penting dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek. Namun, memasuki tahun 2020-an ke atas, peran strategis Tangerang mulai mengalami pergeseran. Kota ini tidak lagi menjadi lokasi pabrik, melainkan tumbuh menjadi pusat aktivitas ekonomi yang beragam, seperti dibidang perdagangan, ekonomi digital, jasa, dan UMKM.
Menurut data Badan Pusat Statistik Kota Tangerang, pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang pada tahun 2023 mencapai 5,57%, sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional pada tahun yang sama. Meski demikian, angka ini menunjukkan sedikit perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2022 yang tercatat sebesar 5,98%. Meskipun pertumbuhannya sedikit melambat, ekonomi Tangerang tetap menunjukan dasar yang kuat. Nilai Domistik Regional Bruto (PDRB) Tangerang pada tahun 2023 bahkan mencapai sebesar Rp206,60 triliun rupiah, dengan PDRB per kapita bisa mencapai Rp105,92 juta atau USD 6.950,97. Hal ini menandakan bahwasannya pondasi ekonomi Tangerang cukup kuat dan mampu bertahan.Â
Sektor yang menjadi penggerak utama ekonomi Tangerang semakin beragam. Salah satu yang tumbuh sangat pesat adalah sektor transportasi dan pergudangan. Menurut Badan Pusat Statistik Kota Tangerang, sektor transportasi dan pergudangan naik sebesar 20,43%, selain itu komponen konsumsi rumah tangga termasuk pengeluaran dengan laju pertumbuhan tertinggi dalam PDRB Kota Tangerang pada tahun 2023, yaitu sebesar  4,82%.
Tidak hanya itu, kinerja ekspor Kota Tangerang menunjukkan pencapaian yang benar-benar membanggakan. Sampai pertengahan tahun 2025, nilai transaksi ekspor Tangerang menyentuh USD 3,6 miliar, yang menandakan pertumbuhan yang terjadi dari berbagai sektor, memperkuat Tangerang dalam mempertahankan stabilitas ekonomi dan daya saing global.
UMKM Menjadi Kekuatan Baru untuk Ekonomi Lokal
Salah satu bukti bahwa ekonomi kota Tangerang semakin merata adalah meningkatnya jumlah pelaku UMKM yang sudah terdaftar resmi. Sampai tahun 2024, tercatat ada lebih dari 58.692 pelaku UMKM di Kota Tangerang yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Pelaku yang memiliki NIB tidak hanya diakui secara hukum, tetapi juga lebih mudah mengakses berbagai program pemerintah, seperti bantuan modal usaha, pelatihan, dan kemudahan dalam mengurus perizinan.
Dengan NIB, pelaku UMKM juga bisa masuk ke dalam kemitraan yang lebih luas, misalnya bermitra dengan marketplace atau distributor besar. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM di Kota Tangerang tidak hanya pelaku memiliki NIB yang meningkat, tetapi juga semakin siap untuk tumbuh secara profesional dan berkelanjutan. Perkembangan ini menunjukkan adanya perubahan dalam struktur ekonomi. Jika sebelumnya Kota Tangerang dikenal sebagai wilayah industri, sekarang semakin banyak ruang yang terbuka bagi pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat. Semakin banyak pelaku UMKM yang berkembang dan bertransformasi menjadi usaha yang lebih mapan, Tangerang telah membangun fondasi ekonomi yang inklusif dan berorientasi pada manfaat bagi warganya.