Untuk itulah, melihat potensi alam, sosial dan budaya masyarakat Lombok, termasuk destinasi wisata dilingkungan DSP Mandalika yang lebih dulu kesohor seperti pantai Tanjung Aan, Seger, Kuta Mandalika, Gerupuk, lanjut Desa Adat Sade, Desa Adat Ende dan tentunya bukit Merese, tidak salah lagi jika kedepannya DSP Mandalika-Lombok sangat tepat dijadikan sebagai destinasi wisata tematik, cluster pariwisata olahraga atau sport tourism berbasis eco tourism berkelas dunia.
Begitu juga jika landscape-nya di perluas ke seluruh Lombok, masih ada Tanjung Bango, Selong Belanak, Kepulauan Gili, Gunung Rinjani, Tetebatu, Air Terjun Sendang Gile, Desa Bilok Petung, Hutan Monyet Pusuk, dan lain-lainnya,
Jika even balapan otomotif (WSBK dan Moto GP) sudah mempunyai tempat dan jadwal penyelenggaraan definitif, setidaknya setahun sekali, untuk mengisi  keosongan jeda even bisa juga ditambahkan even otomotif lain seperti motocross, supermoto atau bahkan reli mobil dengan membangun sirkuit yang representatif, syukur-syukur masih ada tempat di sekitar sirkuit Mandalika.
Tidak hanya olahraga otomotif saja, pada dasarnya alam dan lingkungan Pulau Lombok relatif adaptif untuk jenis olahraga darat, air dan udara.
Termasuk, event sport tourism yang menggabungkan olahraga dengan kearifan lokal, juga sangat potensial di selenggarakan, seperti  balap sepeda jarak jauh layaknya tour de Singkarak di Sumatera Barat, lari marathon atau triathlon melewati destinasi wisata layaknya borobudur Marathon atau bahkan mengembangkan kembali olahraga tradisional masyarakat Sasak di Lombok seperti Peresean yang legendaris. Tertarik?
Semoga bermanfaat!
Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas ...