Mohon tunggu...
Siska Amelia
Siska Amelia Mohon Tunggu... Lainnya - Live for your life

Mahasiswa Bimbingan & Konseling UNIMMA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sandikala

15 Juni 2022   10:37 Diperbarui: 21 Juni 2022   23:26 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang saat ini berada dihadapannya adalah ketiga jenazah orang yang sangat ia cintai. Ia berpikir, bagaimana mungkin mereka bertiga meninggalkan dirinya seorang diri, bagaimana mungkin mereka tidak mengajaknya untuk pergi bersama. Bagaimana mungkin mereka tega meninggalkannya seorang diri.


"I-ini nggak mungkin kan? A-aku cuma mimpi buruk kan bude?"  racaunya sembari mendekati ketiga jenazah tersebut.

Waktu itu, hati dan jiwa Naya benar-benar hancur. Apalagi mendengar cerita kematian orangtua dan adiknya yang begitu tidak masuk akal. Mereka didiagnosis terkena serangan jantung dadakan, yang kemudian karena penanganan yang lambat karena tak ada seorangpun yang tahu kejadian tersebut. Mereka bertiga pun akhirnya meninggal dunia.

Sungguh, Naya tidak habis pikir. Bagaimana bisa kedua orangtuanya dan adiknya bersamaan terkena serangan jantung. Apalagi sang adik, bagaimana mungkin diusianya yang baru menginjak umur 15 ia mempunyai masalah pada jantung. Karena sebelumnya ia baik-baik saja.

Tragedi tersebut tak hanya membuat Naya bertanya-tanya, seluruh masyarakat pun heran dengan kematian orangtua dan adik Naya yang begitu tiba-tiba. 


Ada beberapa gosip yang menyebar bahwa, mereka terkena sihir dari seseorang yang tidak menyukai keluarga mereka. Kabar itulah yang paling meyakinkan bagi masyarakat daripada serangan jantung yang tidak masuk akal. Karena, tanpa ada sebuah rasa keterkejutan, serangan jantung tak akan pernah bisa muncul. 

Jikalau memang ada suatu hal yang membuat merek begitu syok, pertanyaan adalah hal apakah itu. Apakah suara dentuman yang begitu keras? Namun setelah ditelusuri tak ada bunyi apapun pada waktu kejadian tersebut. Apakah mendengar sebuah kabar yang begitu mengejutkan? Namun lagi-lagi setelah ditelusuri, tak ada data yang cocok.

"Nduk, ayok tutup jendelanya. Udah mau malam," ujar budenya sesaat setelah melihat Naya yang begitu terdiam, mengingat dirinya baru saja pulang dari tempat kerjanya.

Naya, mengusap air matanya sekilas, "Nggeh bude." 

Seumur hidup, Naya tak akan pernah bisa melupakan tragedi yang membuat dirinya benar-benar merasa hancur. Satu-satunya keluarga yang ia cintai, telah tiada. Meninggalkannya seorang diri, rasa-rasanya ia tidak ingin hidup mengingat tak ada lagi kasih sayang dari keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun