Mohon tunggu...
Siska Amelia
Siska Amelia Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah

Mahasiswa Bimbingan & Konseling UNIMMA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sandikala

15 Juni 2022   10:37 Diperbarui: 21 Juni 2022   23:26 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dengan rasa penasaran yang luar biasa, Naya berlari masuk kedalam rumahnya yang sederhana. Sesampainya ia didalam, Naya mematung, tak percaya akan apa ia lihat dihadapannya. Sendi-sendi kakinya tiba-tiba saja lemas, ia terduduk dengan pandangan tak percaya. Berusaha berharap bahwa ini hanyalah mimpi buruknya.


"Me-mereka siapa?" gumamnya dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.


Beberapa orang mulai mendekatinya, terutama bude dan keluarga lainnya yang masih memiliki hubungan dengannya.



"Yang sabar ya Lai, ini memang-" ujar budenya terpotong karena tak kuasa menahan tangisnya sembari memeluk Naya erat.


Sesaat setelah menyadari apa yang ada dihadapannya, Naya menjerit seketika, hatinya benar-benar hancur berserakan berluluh lantakan. Ia menangis dengan histeris, membuat orang-orang yang melayat tak kuasa untuk tak meneteskan air mata.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun