Mohon tunggu...
Juwita
Juwita Mohon Tunggu... Penulis Lepas "_"

"Di antara halaman-halaman kata-kata, terdapat sebuah keajaiban yang mampu mengubah dunia. Ikuti jejak seorang penulis yang dengan pena dan imajinasinya merajut cerita-cerita yang membangkitkan emosi, menantang pemikiran, dan menginspirasi perubahan. Bersiaplah untuk membenamkan diri dalam alam pikiran yang tak terduga, di mana kata-kata menjadi pemandu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ego

18 Februari 2025   23:35 Diperbarui: 18 Februari 2025   23:35 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terluka, mencoba memahami situasi yang terjadi dengan kebingungan. Kepergianmu berhasil memporak-porandakan singgahsana egoku. Meski begitu, aku tidak membencimu, karena kamu masih menjadi titik utama dalam lamunanku.

Keputusan yang kamu ambil begitu berani. Awalnya, aku mengira akan baik-baik saja, lalu menanggapinya dengan santai. Namun, ternyata aku sudah terlalu jauh. Perasaanku padamu sudah terlalu dalam. Aku tidak mampu menahan semua rasa sakit yang datang, semua rindu yang menggebu. Semakin aku berusaha melupakan dan menerima, semakin aku merasa terluka.

Apakah kamu di sana baik-baik saja? Apakah penggantiku jauh lebih baik dariku? Apakah dia bisa membuatmu tertawa? Apakah kalian sudah merencanakan mimpi untuk masa depan bersama? Tolong jawab tidak, demi kesembuhanku.

Aku ingin egois. Aku ingin marah. Aku ingin mengutuk. Tapi semua itu tidak akan menyembuhkan lukaku.

Sudah lama, bukan? Aku tidak mendengar suaramu, tidak melihat wajahmu, dan tidak berada di dekatmu sehingga aku bisa mendengar tawa renyahmu. Jujur, aku masih bingung. Mana mungkin wajah seteduh itu meninggalkan luka sedalam ini?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun