Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Berdansa di Kota Romantis (Tiga Puluh Delapan)

14 September 2025   11:09 Diperbarui: 14 September 2025   11:09 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  Pemberontakan PRRI-Foto: https://www.kompas.com/stori/read/2023/08/29/150000879/peristiwa-15-februari-1958-berdirinya-prri?page=all

Selamat Jalan Kawan, Sampai Kita Bertemu Lagi

Bandung, Pasirkaliki,  Rabu 12 Februari 1958 

"Widy! Syafri! Daus!" Ayahnya Syafri segera menyambut kedatangan mereka dengan wajah cemas. Juga ada ibunya Syafri.  Di situ sudah ada Angku Mansyur yang mendadak datang ke Bandung. Azrul dan Norma juga datang membawa anaknya yang masih kecil. Ada sejumlah paman dan sepupu Syafri lainnya.

Rapat keluarga. Wajah mereka tampak murung.

Widy memandang Syafri.  Lalu  menatap ke arah Angku setelah mencium tangannya, lalu tangan ayah dan ibu Syafri. Akhirnya Syafri pun ikut.

"Medina ke Bandung juga? Lutfi?"

"Itulah masalahnya kita rapat. Hanief Andrian, Sofyan, Medina, Lutfi dan berapa Angku bergabung dengan Letkol Ahmad Husein dan Syafrudin Prawiranegara," ujar Angku Mansyur.

Mereka duduk di ruang tamu sambil menikmati teh telur panas menghangatkan tubuh di kala dingin.

"Aku mendengar Husein mendeklarasikan Piagam Perjuangan dan Ultimatum  lima hari. Mereka meminta antara lain Hatta dan Sri Sultan berbuat untuk menyelamatkan negara," kata Syafri.

"Burhanuddin dan sejumlah ulama Ninik Mamak juga ikut," kata Angku Mansyur kelihatan bersedih karena anak bungsunya dikabarkan jadi milisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun