Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Crossboy di Indonesia 1950-an, Pengaruh Film atau Kurangnya Wadah Remaja?

4 April 2024   15:17 Diperbarui: 4 April 2024   15:29 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klipping berita Crossboy 1957: Foto: Irvan Sjafari

Dan secara individual dan kolektif pemuda-pemuda tadi adalah Garapan buat pedagogi. Dan emreka itu di antara lapisan-lapisan masyarakat juga berhadapan dengan film yang banyak memberikan berita kepada mereka. Itulah sebabnya di sini dicoba apakah benar-benar film juga mempunyai fungsi mempengaruhinya.

Paedagogi atau ilmu mendidik tidak bakalan keliru punya hubungan yang mesra dengan masalah ini. Untuk mengamati kata paedaogi ini kitab isa mengambil sudut pengambilan yang kasar saja. 

Kita mulai saja biar agak seram dari Plato di dalam bukunya yang terkenal perihal negara itu mengajarkan kata paedagogi dan politik sebagai ajaran pembentukan masyarakat dan serentak juga pembentukan individu.

Kedua kata itu tidak dipisahkan Plato. Kalau kita mengambil kata lain etika dan psikologi  adalah kata yang dekat hubungannya dengan paedaogi.  Dan baik di kota-kota unversitas seperti Brussel, Leuven, Gent, Luik atau Yogyakarta, paedagogi adalah suatu jurusan khusus di dalam pengaran perguruan tinggi, setidaknya sesudah Perang Dunia Pertama.

Dan untuk sampai ke saripati paedagogi kita memahatkan kalimat: Paedagogi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia hendak merubah, mengembangkan dan menyempurnakan dirinya sebagai manusia.

Jadi sudah jelas sekarang bahwa inti ilmu pendidikan adalah suatu kerja yang diarahan perubahan perkembangan dan penyempurnaan dirinya. Dan dilihat secara filosofis para crossboys tadi dengan organisasinya yang mengarah pada Teddyboys di Inggris zaman lalu itu juga hendak merubah dan menyempurnakan dirinya.  Hanya cara dan arahnya agaknya kurang bisa dikatakan benar.

Film, kita sering sama-sama menonton adalah suatu hasil cipta dan pikir manusia yang manfaatnya bukan saja terbatas dalam dunia entertainment tetapi juga kegunaan seperti dalam lapangan pengetahuan, keagamaan, olahraga dan lain-lain. Ingat saja film-film pengetahuan seperti yang biasa diputar di dalam kuliah-kuliah kedokteran, pertanian, kepolisian dan lain-lain.

Film-film yang di bawah ke tengah benua Afrika, Irian oleh misi-misi dan zending juga dipergunakan untuk menentukan dengan tepat.

Tetapi yang amat langsung berhubungan dengan crossboy adalah film-film tontotanan itu. Film-film yang sudah bijaksana diamati oleh sensor kita. Film-film yang bukan sembarangan diedarkan atau dipotng-potong.  

Sedikut banyak kita coba amati di lingkungan arti kata crossboys, paedagogi dan film bagaimana saing berhubungan.

Kita bisa lebih dulu bicara tentang sistem pendidikan, keadaan sosial, ekonomi dan kulturil masyarakat dan lain-lain. Tetapi ini terlalu berat untuk bisa dilakukan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun