Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kenangan dan Catatan untuk HUT Bandung ke-211

26 September 2021   15:16 Diperbarui: 26 September 2021   15:30 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Bandung 2015-Foto: Irvan Sjafari.

Kadang suka disemprot oleh Ibu atau sepupu saya yang sudah menjadi mahasiswa ITB  yang tinggal di sana, karena tidak bilang-bilang. Tahu-tahu sudah sampai.  

Mungkin takut ketabrak mobil karena harus menyeberang Jalan Padjadjaran. Tapi sungguh, 1970-an hingga 1980-an lalu lintas relatif aman.  Masa kecil saya dan adik saya juga pernah dilewatkan di tempat itu.

Saya bersyukur bangunan Pabrik Kina masih utuh. Menurut pemberitaan yang saya ikuti ada rencana revitalisais bangunan pabrik kini jadi zona ekonomi kreatif dan destinasi wisata. 

Penggagasnya tidak lain dari Ridwan Kamil.  Bagaimana realisasinya belum tahu, mungkin tertunda karena terimbas pandemi.  

Tiada Bandung Tanpa Pariwisata

Pada 25 September tahun ini Bandung merayakan ulang tahunnya yang ke 2011, sayang di tengah pandemi. Sudah dua tahun saya tidak bisa mengunjungi kota yang saya cintai ini, karena sangat menghitung risikonya.  Wajar kalau kota itu terpukul oleh pandemi karena pariwisata adalah salah satu sumber pendapatan kota ini.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Bandung Tantan Surya mengungkapkan kunjungan wistawan domestik saja pada 2019 mencapai 7,5 juta dan jumlah ini meningkat tajam dari 2018 di mana Badan Pusat Statistik Jawa Barat  mencatat 5,8 juta kunjungan. 

Pada 2020 jumlahnya hanya 3,2 juta atau merosot nyaris separuh dari 2019. Begitu juga dengan wisatawan mancanegara merosot dari 350 ribu pada 2019 menjadi 300 ribu pada 2020.  

Hal ini berimbas pada Pendapatan Asli Daerah pada 2019 sekitar Rp780 miliar (33% pendapatan asli daerah) anjlok menjadi Rp391 milia

Bahkan menurut saya pendapatan pariwisata masih bisa didongkrak (tentunya kalau pandmei berakhir), kalau semua segmen diakomodir  di antaranya segmen wisatawan backpacker, bukan hanya mengincar wisatawan premium.  Jumlah wisatawan backpakcer ini besar. 

Hostel untuk backpacker atau model penginapan yang diupayakan Reddoorz bisa diperbanyak.  Bukannya menumpuk buat hotel untuk menengah atas, yang tampaknya memang sudah jenuh.  Segmen hanya butuh tempat tidur dan membelanjakan uangnya untuk kuliner dan jalan-jalan di Bandung dan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun