Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Tengah Malam Jahanam (3)

16 Agustus 2021   11:17 Diperbarui: 16 Agustus 2021   11:35 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Foto: Pikiran Rakyat,

"Nggak tahu. Ayah dan Bunda kata Bibik yang tadi memasak ada perlu."

Berarti ada orang lain.  Tapi begitu saya dan Sundari memasuki  ruang makan, yang ada hanya empat piring dan semangkuk besar soto serta bakul nasi.

"Soto Ayam, aromanya lezat!" sahut Sundari.

"Lah, setahu Om, Ayah dan Bunda kamu nggak dibantu bibik?"

"Katanya baru hari ini," jawabnya polos.

Kami akhirnya menemani Dudi makan siang dengan Soto Bandung kesukaannya.  Puti sudah lapar langsung menyerbu.  Empat gelas juga sudah tersedia terisi penuh.

Sundari yang duduk di sebelahku menyepak kakiku di bawah meja. "Kayaknya ada sesuatu tak kasat mata mengawasi kita. Aku nggak punya bakat indigo untuk melihat, tetapi telingaku tajam, sama seperti sesuatu pada tengah malam itu," bisiknya.

"Pada waktu kita piket shift malam?"

"Iya, juga waktu kecelakaan kemarin. Aku bisa mendengar sekalipun aku tidur atau pingsan," sahut Sundari.

Preek! Berarti dia dengar aku ucapan spontan aku waktu mendekapnya di mobil. Mudah-mudahan nggak salah sangka.

Sundari membuka ponsel cerdasnya. Dia seperti bercermin dan mengeluarkan sisir. Kebiasaan dia, nggak mau lihat rambut kusut. Nggak kenal waktu.  Tetapi aku menangkap raut mukanya terperanjat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun