Mohon tunggu...
Juli Prasetyo
Juli Prasetyo Mohon Tunggu... Guru SMAN 1 Porong Sidoarjo

Lahir di Sidoarjo Jawa Timur, Menjadi Guru adalah panggilan, pegiat budaya literasi dengan membudayakan membaca, menulis, kegiatan sastra, drama, puisi, seni dan pertunjukan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Lintas Garis (4): Lomba Bisnis Muda

20 Maret 2025   15:00 Diperbarui: 19 Maret 2025   13:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah semua pesanan pelanggan selesai, aku pun bergabung dengan Ragil dan Rendra di meja mereka. Anjani juga ikut mendekat, penasaran dengan pembicaraan kami.

"Jadi, gimana rencananya? Kalian serius mau ikut lomba bisnis muda itu?" tanya Ragil sambil menyeruput kopinya.

"Aku serius, Gil. Ini kesempatan besar buat Lintas Garis Coffee. Kita bisa dapet exposure besar, dan siapa tau bisa menang dapet modal buat ngembangin kafe," jawabku antusias.

Rendra mengangguk. "Aku juga setuju. Tapi, kita harus punya strategi yang bagus. Lomba ini pasti pesertanya banyak, dan kita harus beda dari yang lain."

"Betul," sahut Ragil. "Pertama, kita harus bikin proposal bisnis yang jelas. Mulai dari konsep kafe, target pasar, sampai rencana pengembangan ke depannya."

Aku mengangguk, mencerna setiap kata Ragil. "Aku sudah punya beberapa ide. Misalnya, kita bisa bikin konsep 'Lintas Garis Coffee' sebagai tempat nongkrong yang ramah lingkungan. Kita bisa pakai bahan-bahan organik dan mengurangi penggunaan plastik."

"Wah, ide bagus tuh!" seru Rendra. "Sekarang kan lagi tren go green. Pasti banyak yang suka."

Ragil mencatat beberapa poin di bukunya. "Kita juga bisa tambahkan program loyalty card buat pelanggan setia. Jadi, setiap kali mereka beli kopi, mereka dapet poin yang bisa ditukar dengan minuman gratis atau diskon."

Anjani yang selama ini diam tiba-tiba ikut nimbrung. "Kakak, aku juga punya ide! Bagaimana kalau kita bikin acara-acara kecil di kafe, seperti open mic night atau workshop kopi? Biar suasana kafe lebih hidup."

Mataku langsung berbinar. "Ide bagus, Jani! Itu bisa jadi nilai tambah buat proposal kita."

Rendra tertawa. "Wah, ternyata Anjani juga jago mikir ide ya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun