Program ini juga memperlihatkan bagaimana penerapan IPTEK sederhana dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Dari manajemen jadwal belajar, penggunaan media visual, hingga metode permainan, semua dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak di desa.
Harapan ke Depan
Keberhasilan program Bengkel Literasi terlihat dari stabilnya kehadiran anak-anak yang mencapai rata-rata 20--25 orang setiap malam. Masyarakat pun menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dan berharap dapat terus berjalan meskipun masa KKN berakhir.
Mahasiswa KKN berharap inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk melanjutkan program serupa. Dengan dukungan fasilitas belajar sederhana dan pendampingan rutin, anak-anak Desa Taman Agung berpeluang tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI