Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pengusungan Gibran dan Purnomo Semoga Tidak Menimbulkan Polemik

27 Juni 2020   20:01 Diperbarui: 27 Juni 2020   20:05 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono

Gibran Rakabuming dan Achmad Purnomo sama-sama kader dari PDIP yang juga ingin ikut dalam pilwalkot Solo. Akan tetapi, keduanya masih mau menunggu keputusan DPP PDIP terutama persetujuan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri siapa satu diantaranya yang akan maju dalam pilwalkot Solo.

Tentunya, ada harapan dari beberapa kader bahwa yang didukung olehnya yang akan diusung. Akan ada di dalam tubuh partai dua kubu pendukung Gibran dan Purnomo. 

Diantara keduanya memiliki pendukung yang berbeda-beda dimana pendukung itu ingin calon pilihannya yang dipilih oleh DPP PDIP.

Dari kondisi itu sangat berbahaya akan menimbulkan polemik. 

Sebagian kader PDIP yang menamakan diri Komunitas Pejuang Demokrasi PDI Perjuangan Kota Surakarta secara terbuka menyatakan dukungan untuk Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Walikota Solo 2020.

Mereka beralasan Achmad Purnomo telah mengundurkan diri secara tertulis dari pencalonan 28 Mei. Para kader ini pun mendorong Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk merekomendasikan Gibran sebagai calon Walikota Solo.

Di satu sisi, Wakil Sekretaris PAC PDIP Banjarsari Heni Prihartoyo menegaskan selama ini pengurus PDIP Solo tetap solid mendukung pasangan Achmad Purnomo Teguh Prakosa. Ia justru menuding Ariyanto hanya mencari panggung karena sakit hati dilansir dari CNN Indonesia, 26/6/2020.

Semoga tidak berpolemik

Atas kondisi itu, dapat kita lihat adanya basis pendukung Gibran dan Purnomo. Berbahayanya adalah akan ada polemik antar kader. 

Polemik itu sudah kita temukan saat ada ungkapan dari Heni Prihartoyo bahwa Ariyanto adalah bagian dari kader sakit hati.

Hal-hal ini bisa jadi membesar. Dari masalah kecil, menjadi masalah besar. Itu akan membahayakan bagi PDIP itu sendiri. 

Coba bayangkan, kalau ada basis pendukung fanatik yang satu dengan lainnya saling berperang komentar dan opini maka yang terjadi adalah adanya polemik.

Celakanya, ketika sudah ada keputusan resmi dari DPP PDIP akan mengusung Gibran maupun Purnomo, maka salah satunya akan ada yang kecewa. 

Maka dari itu, DPP PDIP juga harus memastikan atas keputusan nanti tidak ada kader yang kecewa maupun merasa dinomorduakan. Semua kader harus menerima keputusan dengan lapang dada dan ikut memenangkan calon yang dipilih oleh DPP PDIP.

Akan berbahaya jika salah satu pendukung antara Gibran dan Purnomo sakit hati kepada PDIP itu sendiri. Akan terlihat soliditas antar kader tumpul. Itu pun akan berdampak bagi suara kader yang diusung PDIP dalam pilwalkot Solo.

Harapannya, saling "berbalas pantun" seperti yang terjadi diatas tidak terjadi lagi apalagi makin membesar. Itu akan membawa polemik yang melemahkan PDIP itu sendiri.

Saatnya, para kader diminta untuk menghentikan hal-hal tersebut dan mencoba mensukseskan pilkada tahun 2020 tahun ini yang diadakan hampir di tiap daerah di Indonesia.

PDIP tentu ingin menang dalam pilkada agar memperkuat basis konstituen mereka ketika pemilu tahun 2024 datang.

Soliditas antar kader harus terus kuat dan tidak terjerumus dalam kubu-kubu yang bisa memecah belah kader partai.

Siapapun yang akan dipilih baik Gibran maupun Purnomo adalah sama-sama kader terbaik partai yang bisa diantarkan dalam memenuhi ekspektasi warga Solo kedepan. Semua harus bersatu padu dalam sebuah kontestasi agar masyarakat pun melihat keseriusan dari partai tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun