Mohon tunggu...
Yusuf Hidayat
Yusuf Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya adalah seorang pelajar, hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Syafruddin Prawiranegara-Presiden darurat yang dilupakan

16 September 2025   08:12 Diperbarui: 16 September 2025   08:12 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA -- PRESIDEN DARURAT YANG TERLUPAKAN

Dalam sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia, nama Syafruddin Prawiranegara kerap tenggelam di balik bayang-bayang tokoh besar seperti Soekarno dan Mohammad Hatta. Padahal, jasa Syafruddin pada masa-masa genting revolusi kemerdekaan sangatlah penting. Ia bahkan sempat memimpin pemerintahan darurat yang menyelamatkan Republik Indonesia dari ancaman kehancuran. Namun, hingga kini peran beliau sering terlupakan dalam narasi sejarah nasional.

Latar Belakang dan Awal Karier

Pada 28 Februari 1911 lahirlah tokoh perjuangan Indonesia Syafruddin Prawiranegara di Banten. Syafruddin memiliki riwayat pendidikan hukum di Rechtshogeschool, Batavia, dan aktif dalam berbagai organisasi pergerakan. Setelah proklamasi 17 Agustus 1945, Syafruddin dipercaya menjadi Menteri Keuangan dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Dari posisinya ini, ia ikut merumuskan kebijakan ekonomi negara muda yang masih rapuh, termasuk upaya menata keuangan dan mengendalikan inflasi. [1]

 

Agresi Militer Belanda II dan Lahirnya PDRI

 

19 Desember 1948 peristiwa yang mengukuhkan nama Syafruddin dalam sejarah bangsa adalah saat  Agresi Militer II oleh Belanda. Serangan tersebut berhasil menguasai Yogyakarta yang kala itu berstatus sebagai ibu kota Republik dan menangkap Soekarno, Hatta, Sjahrir, beserta tokoh-tokoh nasional lainnya. Situasi genting ini membuat Republik terancam hilang dari panggung diplomasi internasional.

 

Sebelum ditangkap, Presiden Soekarno sempat mengirim pesan melalui radio kepada Syafruddin yang ketika itu berada di Bukittinggi, Sumatra Barat. Pesan itu berisi perintah untuk membentuk pemerintahan darurat demi memastikan republik tetap hidup. Atas dasar amanat tersebut, 22 Desember 1948 dibentuklah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia  pada  oleh Syafruddin. [2] 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun