"Kamu mencintai Edo?" tanyamu, saat aku kebingungan untuk menjawab pernyataan cinta dari Edo.Â
"Aku bingung, Mas!" seruku.Â
Aku terpaksa curhat kepadamu. Berharap kamu memberikan masukan. Tinggal tiga hari aku harus memberikan jawaban kepada Edo. Aku benar-benar kebingungan. Kuaduk-aduk es buah di hadapanku.
"Mau tambah bingung nggak?"
"Maksudmu?"
Kamu menatapku dengan senyum yang masih saja menawan hatiku. Sejak awal melihatmu, aku memang menaruh hati. Namun, aku tak banyak berharap padamu. Kutahu, ada banyak perempuan yang menjadi pilihan di hidupmu.
"Mau denger?"
Kuanggukkan kepala.
"Dik, kamu tahu nggak, aku sangat menyayangi seorang perempuan. Dia sangat istimewa di hatiku."
Hatiku berdesir hebat. Kalau kamu memang mencintai perempuan lain, maka aku sudah bisa tentukan jawaban untuk Edo, karena terus terang, hati kecilku masih berharap bisa mendampingimu di sisa hidupku.