Anak-anak mbak Ka pun jarang ke rumah kakeknya. Si sulungnya mbak Ka tak menampakkan batang hidungnya saat pulang dari pondok. Entahlah, kenapa dengan keluarga kakakku itu.
"Aku kurang gimana to sebenarnya," keluh ayah.
Aku hanya terdiam. Bingung juga dalam menanggapi cerita ayah.
"Sampai tanggungan lima juta kuanggap lunas," ceritanya singkat.
"Tanggungan apa, yah? Kok sebanyak itu dilunaskan," selidikku.
Aku sebenarnya sudah tahu kalau ayah melunasi utang suami mbak Ka. Karena dianggap sulit melunasi utangnya. Utang itu sudah berpuluh tahun.
Untuk menurunkan tensi ayah, aku setengah bercanda mengatakan, "utangku mbok juga dilunasi, yah. Mosok mantu dilunasi, aku nggak dilunasi. Cuma dua juta lho utangku."
***
"Iza mau kusuruh beli mobil saja. Nanti aku uruni uangnya. Biar nggak kesal terus hatiku," ayah menyudahi obrolan kami sore ini.
Branjang, 23 April 2022