Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Undangan di Antara Rintik Hujan

11 November 2021   04:23 Diperbarui: 11 November 2021   04:32 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tribunnews.com

"Beruntunglah kalau kau sedih lalu bertemu hujan. Kau bisa menyembunyikan air mata di sana saat sedih," kalimat itu kuingat. Tapi entah dari siapa. 

Dan aku sangat menikmati hujan deras yang mengguyur kota Yogyakarta. Hingga banjir di beberapa titik kota menyebabkan beberapa motor jatuh karena pengendara kurang hati-hati dalam berkendara.

Kulajukan motor bebekku dengan pelan. Tanpa mantel atau jas hujan yang melindungi tubuhku dari serbuan hujan.

Ya...setidaknya aku sudah lega. Menangis bersama hujan. Setengah jam. Perjalanan kala hujan terasa sangat lama. Karena kalau tidak hujan paling-paling hanya membutuhkan waktu 15-20 menit dari kampus sampai perumahan orangtuaku di kawasan Bantul.

***

"Mbak Ririk, ada kiriman paket. Belum kubuka!" Teriak Maya. Aku tengah membersihkan badanku. Mandi keramas wajib kulakukan sehabis kehujanan. Biar tidak masuk angin.

"Ah ..pasti undangan dari Dagni," batinku.

Aku segera berganti pakaian. Keluar dari kamar mandi, Maya menyerahkan paket yang dimaksud. 

"Cieh... dari mas Dagni .. uhuyyyy!" Teriak Maya.

Kugelengkan kepala melihat tingkah laku sepupuku itu. Sementara paket tipis dari Dagni kupegang. Aku menimbang-nimbang untuk membukanya. Aku masih shock dan sedih dengan ucapan Dagni tadi.

Ternyata Dagni sudah mau menikah. Dan kesimpulanku, aku terlalu pede dan banyak berharap Dagni yang setia mengawalku di jalan saat Senin pagi, akan menjadi pengawal dan menjagaku selamanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun