Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Warung Sederhana

13 April 2024   23:23 Diperbarui: 13 April 2024   23:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Hujan di Warung Sederhana"

Hujan turun membasahi atap warung sederhana,
Di sudut jalan yang ramai dengan langkah lelah.
Kualitas masakan cepat saji diabaikan, yang penting kenyang,
Semuanya dipenuhi oleh pendatang musiman saat lebaran dari luar kota.

Dalam riuhnya pelanggan yang berdatangan,
Tersingkirnya pelanggan tetap yang setia.
Mereka menjadi bayang-bayang di balik sorot lampu,
Yang tenggelam dalam kebisingan keramaian.

Namun hujan tetap turun dengan lembutnya,
Mengingatkan akan keindahan yang sederhana.
Warung sederhana menjadi tempat perlindungan,
Bagi mereka yang terpinggirkan dalam hiruk-pikuk kehidupan.

Di balik gemerlapnya musiman lebaran,
Ada kisah-kisah kesetiaan yang terlupakan.
Di antara hiruk-pikuk keramaian, ada kehangatan,
Yang terpancar dari sentuhan hujan yang turun dengan lembut.

Warung sederhana, hujan yang turun,
Mengajarkan kita akan keindahan dalam kesederhanaan.
Di mana kualitas tidak diukur oleh keramaian,
Namun oleh kehangatan dan kesetiaan yang terpancar dalam hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun