Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menghukum Raja

25 Juli 2020   05:35 Diperbarui: 25 Juli 2020   05:24 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Begini, rakyatku. Karena aku lemah dan tidak mungkin mencari makan bersama kalian, aku minta kalian bersedia untuk menjadi makanan sehari-hariku."

Rakyat hutan terdiam. Takut. Mau bicara tetapi takut dihukum raja.

"Jadi, kalian aku gilir menjadi makananku. Mulai besok pagi karena hari ini aku sudah makan."

Raja hutan, Singa tua itu, mengaum keras. Rakyat tidak bisa berbuat apa-apa.

**

"Aku nggak mau ditinggal ibu. Juga teman lain, Bu."


"Tapi raja bisa marah, nak," ucap ibu Bebek.

Tiba-tiba Meri memiliki ide cemerlang. Dia ingin menghukum Singa, raja mereka yang kejam.

"Biarlah aku yang menggantikan ibu ya," ucap Meri. 

Meri langsung meninggalkan Ibu Bebek. Ibu Bebek sangat khawatir karena anaknya nekat menggantikannya.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun