Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah Impian dan Harapan Guru dalam Proses Pembelajaran di Kelas

10 Februari 2020   05:53 Diperbarui: 17 Juni 2021   07:35 10241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Dokpri

Guru merupakan ujung tombak kemajuan pendidikan di Indonesia. Di pundaknya beban berat ditumpukan baik oleh orang tua siswa, pemangku kebijakan dan masyarakat secara luas. Seakan pendidikan di Indonesia melupakan fungsi Tri Pusat Pendidikan ---guru/sekolah, orangtua dan masyarakat---.

Idealnya tri pusat pendidikan tri pusat pendidikan bersinergi demi tercapainya kemajuan bangsa dan negara. Namun kenyataannya kebanyakan orang tua dan masyarakat kurang mendukung langkah guru untuk memajukan pendidikan.

Memang hal tersebut tidak bisa sepenuhnya dipersalahkan. Apalagi jika siswa bersekolah di daerah pinggiran di mana profesinya sebagai petani, buruh, hampir dapat dipastikan bahwa mereka akan kesulitan membimbing anak-anaknya untuk belajar. 

Kita lihat saja, misalnya untuk materi pelajaran pada jenjang pendidikan dasar, materi disampaikan secara tematik. Pada materi ini siswa dituntut untuk kreatif, mandiri dalam belajar.

Oke, jika dilaksanakan di sekolah atau lingkungan perkotaan, mungkin langkah ini bisa berjalan lancar. Namun jika di desa, jangankan membimbing, membaca materi pelajaran sudah sulit dan rumit. Mereka lebih memikirkan bagaimana bisa menyambung hidup.

Baca juga: UN Diganti Apapun, Harapan Guru dan Siswa Nyaman Belajar

Dalam posisi tersebut, orangtua siswa jelas "pasrah bongkokan" atau pasrah 100% pendidikan anak kepada pihak sekolah. Guru mau tidak mau mengikuti ritme keinginan orangtua. Meski hal tersebut sangatlah berat.

Apalagi nantinya kegagalan pendidikan akan ditujukan bagi mereka. Dinas akan memberikan warning kepada sekolah yang pendidikan siswanya tidak mencapai target.

Dengan niat berbakti dan cinta kepada negeri, guru melaksanakan ketugasan itu. Di samping melaksanakan tugas pengerjaan laporan BOS, operator sekolah, dan sebagainya.

Guru tetaplah berharap kemajuan pendidikan di Indonesia karena mereka sadar bahwa kesuksesan pendidikan akan membawa kemajuan negara. Guru akan bangga jika negara bisa "berbicara" atau berprestasi dalam kancah internasional.

Dalam mewujudkan kemajuan bangsa dan negara, guru memiliki mimpi dan harapan tertentu dalam proses pembelajaran. Apa saja impian dan harapan guru?

Santai

Tak hanya siswa, setiap guru pasti menginginkan proses pembelajaran berjalan santai. Santai di sini bukan berarti siswa bisa seenaknya bersikap, bertutur kata dan belajar. 

Guru menjadi orang tua sekaligus teman belajar yang menyenangkan. Apalagi pada tingkatan dasar, ada program GSM ---Gerakan Sekolah Menyenangkan---.

Saya kira tidak ada satupun guru yang berharap proses pembelajaran laksana dunia penjara yang menyiksa para siswa. Di sinilah peran guru, harus bisa berakting menyenangkan bagi siswa tetapi tetap ada jarak antara dirinya dengan siswa.

Jangan sampai santainya guru dalam pembelajaran pada akhirnya berakhir pada sikap tidak sopan kepada guru.

Guru harus bisa menempatkan diri kapan harus santai ---layaknya komunikasi teman dengan teman--- dan kapan dia harus tegas ---layaknya komunikasi orangtua dan anak---.

Baca juga: Harapan Guru Daerah Pesisir di Hari Guru Nasional

Serius

Gerakan Sekolah Menyenangkan harus didukung oleh semua pihak, termasuk guru. Guru menyadari bahwa dengan pembelajaran yang santai maka siswa akan senang dan mudah menerima pelajaran dengan metode dan pendekatan apapun.

Namun harus ditekankan di sini bahwa dunia yang menyenangkan tetaplah dibarengi keseriusan guru dan siswa dalam pembelajaran. Guru harus bisa menjadi motivator, fasilitator, mediator bagi siswa. Sementara siswa harus menyadari kewajibannya sebagai pelajar. Mereka harus mengerjakan tugas dari guru secara serius.

Sabar

Dalam menghadapi pembelajaran, pasti guru akan menemukan karakter yang sangat berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Semua harus dihadapi guru dengan sabar.

Guru sabar dalam memperlakukan siswa. Perlakuan terhadap siswa memang bisa berbeda dan bermacam-macam, disesuaikan dengan karakter dan kemampuan akademik siswa.

Ada kalanya dalam pembelajaran tertentu, siswa pandai dimintai untuk berperan sebagai tutor teman sebaya. Ada kalanya siswa tertentu dibimbing, misalnya siswa ABK.

Siswa ABK yang kemampuannya berbeda dari siswa normal lainnya harus diajar dan dibimbing sesuai kemampuannya. Akan tidak manusiawi jika siswa ABK belajar dengan materi yang berat.

Di sinilah letak merdeka belajar bagi siswa dan merdeka mengajar bagi guru. Siswa ABK tidak dituntut mencapai target tertentu seperti siswa normal lainnya. Sementara guru tidak memasang target yang muluk-muluk bagi siswa ABK.

Langkah ini pasti berat dan menuntut kesabaran ekstra dari guru. Butuh pengertian juga bagi siswa dan orang tua akan keragaman karakter dan kemampuan siswa ini.

Baca juga: Mengubah Pembelajaran di Kelas

Sukses

Tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran adalah suksesnya para siswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Dengan bimbingan yang telah diberikan kepada siswa tentu guru berharap anak didiknya sukses.

Kesuksesan siswa akan menjadi kado terindah dalam karir guru. Melebihi hadiah fisik yang mungkin diterima dari siswa atau orang tuanya. Di sekolah kami sendiri, memberikan hadiah kepada guru bukanlah sesuatu yang membudaya. Kami sadar betul bahwa orang tua memiliki keterbatasan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Itulah mimpi guru dalam pembelajaran di kelas. Mimpi yang bisa diwujudkan bersama oleh banyak pihak. Kiranya mimpi dan harapan itu bisa terwujud. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun