Mohon tunggu...
Joko Ade Nursiyono
Joko Ade Nursiyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 34 Buku

Tetap Kosongkan Isi Gelas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Analisis Pro Kontra Logo Halal Baru dengan Big Data

14 Maret 2022   12:17 Diperbarui: 14 Maret 2022   12:21 1352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Pro Kontra Logo Halal Baru (Koleksi Pribadi)

Melalui aktivitas re-tweet dan penggunaan hastag ini, beragam cuitan atau informasi, khususnya soal pro kontra logo halal baru, demikian pesat hingga kemarin menjadi trending di wilayah Indonesia. 

Dengan menangkap sekitar 8.000 an aku dengan 10.000 jalur aktivitas (re-tweet, share, share dengan link, dan share dengan quote), kita dapat melihat keriuhan pro dan kontra logo halal baru melalui Social Network Analysis (SNA).

Hasil dari SNA kalau kita visualisasikan dalam bentuk aktor (titik bulatan sebagai penanda akun) dan jalur (disebut juga edges) maka akan tersaji sebagai berikut:

Gambar 1. Social Network Analysis, data: Joko Ade Nursiyono
Gambar 1. Social Network Analysis, data: Joko Ade Nursiyono

Pada gambar (1) terlihat setidaknya ada sebanyak 7 klaster cuitan utama di Twitter yang membicarakan tentang logo halal baru. Klaster 1 adalah klaster pihak penengah dari pro dan kontra logo halal baru, yaitu akun-akun desainer logo di Indonesia. 

Klaster 2 dan 3 ditunjukkan oleh bulatan berwarna oranye dan hijau, di mana klaster oranye merupakan pihak yang kontra terhadap cuitan klaster hijau yang pro (setuju) dengan desain logo halal yang baru. Pro dan kontra yang terjadi terlihat jelas pada klaster ini.

Klaster berikunya adalah klaster ungu muda. Kalau dibaca dari isi cuitannya, klaster ini merupakan klaster kontra logo halal baru yang menyematkan gambar di setiap cuitannya sebagai bentuk ketidaksetujuan mereka. 

Sedangkan klaster warna biru tua dan cyan merupakan pihak-pihak yang kontra terhadap logo halal baru berdasarkan berita dari beberapa media tepercaya, seperti detik, Kompas, dan republika. 

Sedangkan klaster merah muda merupakan pihak-pihak yang kontra terhadap logo halal baru menggunakan ulasan-ulasan para desainer logo.

Kalau dilihat berdasarkan ukuran bulatannya, aktor yang paling berpengaruh pada topik pro kontra logo halal baru ini adalah desainer logo (bulatan merah terbesar). Diikuti oleh pihak-pihak kontra yang menyatakan penolakannya terhadap logo halal baru berdasarkan berita di media.

Sebenarnya, kalau pemerintah menghendaki logo halal baru yang lebih baik bisa mengadakan sayembara logo secara terbuka dan professional. Ya, setidaknya hasilnya tidak mempermalukan atau dari segi logo standar tidak membuat desainer-desainer logo tertawa-tawa melihatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun