Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Naskah Monolog: Koin

18 Mei 2021   14:29 Diperbarui: 18 Mei 2021   14:47 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika masih memaksa memilih, nanti akan terjebak pada garis takdir. Jika menolak memilih, maka aku akan mati. Biarlah esok menjadi misteri, kemarin menjadi kenangan, dan hari ini adalah kenikmatan karena memilih mimpi di masa depan.

Meskipun ketika sampai pada titik tertentu, kita tidak bisa kembali pada garis mula. Yakinlah bahwa dirimu tidak pernah ragu memutuskan pilihan. Hanya dua. Bahagia atau sengsara.

Kenapa pula koin ini ditulis 500 perak?! Katanya ini dibuat dari bahan emas, padahal dari almunium. Kalian mau saya kasih 5.000 untuk membuat seperti ini?

Jangan mengejar mimpi, capek! Tidurlah, barangkali malah bertemu.

"Ambil saja kembaliannya...."

"Terimakasih pak, semoga dilancarkan rezekinya. Dimudahkan segala pekerjaannya, dan dilapangkan akheratnya."

"Iya, iya. Saya sudah menjadi pejabat"

"Hanya orang tidak terhormat, yang minta dihormati orang lain"

"Begitulah kalau orang yang belum siap menjadi kaya, tapi dipaksa untuk punya banyak uang"

"Hei! Kalau buta jangan membela. Kalau bodoh jangan membantah"

Hahaha. Sepeti hujan, dia selalu memberi dan tidak pernah meminta. Namun seringkali ia dibenci. Ketika kamu sudah kaya, maka segala apapun bisa dilakukan. Sekolah? Sedekah? Beli tanah? Rumah? Menikah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun