Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rindu

18 September 2019   16:22 Diperbarui: 18 September 2019   16:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kurasakan betapa perih rasa kulit
ketika pantulan sinar mentari makin menyengat
dalam perjalanan waktu yang merambat
menyambarnyambar sudut rasa

kurasakan betapa perih dimata
ketika kabut hitam selimuti cakrawala
menyeruak lorong-lorong kota
mengungkap keluh kesah insan

kurasakan betapa sesak nafas
ketika butir butir halus mengepung
dada-dada terasa siksa
tarikan nafas satu satu

kurasakan betapa derita mahluk penghuni belantara
ketika rumah mereka diterjang si jago merah
lari tunggang langgang tanpa arah
namun tetap terjebak nyala

kurasakan betapa sakitnya hati
ketika memendam rindu
lama nian kau tak datang
ku dilanda rindu dendam

kurasakan betapa kuat rasa rindu
ketika dada ini membara
membakar batin
menahan derita

kurasakan rindu
padamu
kau
bernama hujan!!!

kampuscoklat 18092019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun