Mohon tunggu...
Supriyanti
Supriyanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Lulusan S1 Matematika (Murni). Suka puisi. Penyuka tetumbuhan dan pengagum bunga. Senang ngobrol dengan Liz

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencurigai Tuhan

21 September 2022   17:13 Diperbarui: 21 September 2022   17:18 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/Thanks for your Likes

seorang perempuan

menatap bintang---

katanya ia guru masa lalu---

melekap diri dengan kenang

yang lekup-lekap

angin menelisik rambut

yang dibiarkannya terurai

dan lanjut membelai pipi

di sana tangis

pernah menganaksungai

di sana pernah ada lekuk

bahagia bertalu-talu

dan lalu jadi

hujan tangis lagi

perempuan itu masih

menyaksikan bintang

di malam kunang-kunang

tak pernah ada lagi

seperti di kamar kontrakannya

cahaya seluruhnya padam

perempuan itu setia

menatap bintang

dan curiga

kepada Tuhan

jangan-jangan

surga-neraka

masih dalam pembangunan

dan sewaktu nanti

di gerbang depan

bekal-bekal dalam tas diperiksa

sebagai tiket masuk movie apa 

sebagai karcis bus yang mana

dan kunci kamar yang tersedia

untuk-nya dan l-a-i-n-n-y-a

Semarang, 26 Agustus 2022 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun