Mohon tunggu...
Jimmy H Siahaan
Jimmy H Siahaan Mohon Tunggu... Akademisi

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dunia Mengabdi Pada Dua Tuan ?

6 Oktober 2025   17:12 Diperbarui: 6 Oktober 2025   17:12 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini, fokus pada reformasi tata kelola global mungkin lebih berkembang secara internasional, karena banyak negara berkembang juga mendorong perubahan, tambah Abuza.

"Pembentukan sistem multilateral dan posisi kepemimpinan bagi negara-negara kunci di Global South merupakan prioritas bersama," katanya, mencontohkan tuntutan lama India untuk reformasi Dewan Keamanan PBB sebagai salah satu kepentingan yang beririsan.

Para analis berpendapat bahwa GGI lebih menitikberatkan pada momentum dan strategi daripada menghadirkan ide-ide baru. Dengan membungkus ide-ide sebelumnya dalam kerangka yang lebih terstruktur, Beijing berupaya menegaskan citranya sebagai pembaharu tatanan internasional sekaligus juru bicara Global South.

Retorika atau Realitas

Yang belum ditawarkan inisiatif ini, menurut para analis, adalah gambaran jelas bagaimana Tiongkok akan mewujudkan teori dan prinsip menjadi praktik nyata.

Meski Xi telah memaparkan tema-tema besar seperti kesetaraan dan multilateralisme, ia nyaris tidak memberikan rincian mengenai mekanisme atau sumber daya yang siap dikucurkan Beijing, kata mereka.

Analis menambahkan, kesenjangan antara retorika dan realitas paling tampak dari bagaimana pesan Beijing diterima di Global South.

Istilah Global South merujuk pada negara-negara berkembang yang lebih miskin, memiliki kemiskinan lebih besar, dan harapan hidup lebih rendah dibandingkan negara maju.

Para analis menilai sebagian besar bahasa yang digunakan Xi saat meluncurkan GGI memang ditujukan pada negara-negara berkembang, dengan penekanan berulang pada kesetaraan terhadap kesetaraan, kepatuhan terhadap hukum internasional, serta penolakan terhadap "standar ganda."

Mereka mencatat, Xi berupaya menampilkan Beijing sebagai pembela keadilan bagi negara-negara yang merasa terpinggirkan dalam sistem yang0 didominasi Barat.

Namun Ping dari Universitas Bond menekankan, meskipun pesan China diterima baik oleh negara-negara yang mencari alternatif sistem dominasi Barat, sebagian pihak mungkin menilainya sebagai langkah yang lebih mementingkan diri sendiri, di tengah kekhawatiran atas pengaruh Beijing yang terus meluas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun