Usulan Michael Sandel, seorang filsuf Politik, dalam bukunya Justice, Â adalah bahwa kita harus terlibat secara publik dan politis dalam diskusi moral yang tepat tentang apa yang baik bagi suatu masyarakat, lalu mulai menerapkan kebijakan-kebijakan yang akan menghasilkan kebaikan dan rasa solidaritas dalam masyarakat. Itulah cara mencapai keadilan.
Melawan Kesenjangan Global
Visi reformasi tata kelola global yang digaungkan Presiden Tiongkok Xi Jinping disambut baik oleh negara-negara yang jenuh dengan dominasi Barat. Namun, apakah retorika Xi ini akan terwujud?
Di tengah lanskap geopolitik yang diguncang rivalitas kekuatan besar yang kian sengit dan aliansi yang mulai retak, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan visi mengenai reformasi tata kelola global. Menurut para analis, ini adalah ambisi paling terang dari Tiongkok dalam memimpin pembentukan tatanan dunia baru.
Melalui Inisiatif Tata Kelola Global (Global Governance Initiative/GGI), Xi mengajak negara-negara untuk bekerja sama membentuk sistem tata kelola global yang lebih adil dan setara.
Para analis mengatakan, visi GGI adalah pengejawantahan dari gagasan-gagasan yang disampaikan Xi di berbagai ajang internasional berskala besar. Tiongkok ingin menyatukan gagasan-gagasan itu di bawah satu payung.
Xi mengajukan inisiatif itu pada KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) di Tianjin pekan lalu. Pada acara tersebut, Xi menyebut gejolak geopolitik saat ini serupa dengan kekacauan pascaperang 80 tahun lalu yang akhirnya melahirkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"China berupaya menata ulang sistem internasional dan membangun tatanan multilateral di mana Amerika Serikat hanya menjadi salah satu dari banyak pusat kekuatan," ujar Zachary Abuza, akademisi yang meneliti geopolitik dan keamanan Asia.
"Namun dorongan itu tidak hanya lahir dari kekuatan, melainkan juga dari kelemahan dalam negeri --- mulai dari perlambatan ekonomi hingga masalah demografi," tambahnya.
Reformasi Global Baru
Xi secara resmi memperkenalkan GGI dalam pidatonya pada KTT SCO pada tanggal 1 September lalu di hadapan para kepala negara anggota, mitra dialog, dan pengamat.