Mohon tunggu...
Jiebon Swadjiwa
Jiebon Swadjiwa Mohon Tunggu... Penulis

📖 Penulis | Jurnalis | Content Writer | Hidup untuk ditulis, menulis untuk hidup, dan apa yang saya tulis itulah diri saya!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bikin Menggelitik Sekaligus Sedih! Ketika Buku di Negeri Ini Dibiarkan Tergelatak di Depan Toko Tanpa Takut Dicuri

25 April 2025   08:13 Diperbarui: 25 April 2025   08:34 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah ini tragedi literasi atau komedi akademik?

Mungkin keduanya.

Karena saat pengetahuan menjadi bahan guyonan, dan membaca dianggap kuno, kita sedang menonton teater absurditas pendidikan.

Apakah Kita Korban Budaya, Sistem, atau Diri Sendiri?

Masalah ini tidak berdiri sendiri.

Ia tumbuh dari budaya yang tidak menempatkan buku di tengah rumah, dari sistem pendidikan yang lebih mengagungkan angka daripada rasa ingin tahu, dari masyarakat yang lebih bangga anaknya viral daripada anaknya gemar membaca.

Kita menormalisasi ketidakpedulian terhadap ilmu.

Kita bilang "ah, yang penting bisa kerja", seolah kerja dan ilmu tak bisa berjalan bersamaan.

Kita ejek orang yang banyak tahu sebagai "sok pintar", padahal justru mereka yang membuat dunia bergerak.

Dan lama-lama, kita terbiasa.

Terbiasa untuk tidak tahu.

Terbiasa untuk tidak belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun