Ilmu pengetahuan?
Lebih sering jadi bahan meme atau bahan debat ngawur di kolom komentar.
Kita hidup di zaman ketika popularitas lebih menarik daripada kedalaman.
Dimana "menjadi tahu" bukan karena proses belajar, tapi karena takut ketinggalan tren.
Buku, Sastra, dan Sejarah Tertinggal di Rak, Tertawa di TikTok
Di TikTok, konten edukasi sering kalah jauh dengan video prank atau lipsync.
Sementara itu, kutipan puisi dan sejarah hanya laku bila dikemas dengan musik sedih dan font Instagramable.
Sastra menangis di pojok rak, pelajaran sejarah terbatuk-batuk karena lama tak disentuh.
Ironisnya, kita hidup di masa ketika informasi berlimpah, tapi makna malah mengering.
Pengetahuan kini harus bersaing dengan algoritma.
Seseorang bisa viral hanya karena joget 15 detik, tapi video bedah isi buku Pramoedya Ananta Toer?
Yah, itu mungkin hanya diklik oleh segelintir orang yang masih mencintai kata.