Mohon tunggu...
Jessyka Malau
Jessyka Malau Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Penikmat musik dan kopi hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Duka

16 Desember 2018   19:17 Diperbarui: 16 Desember 2018   19:35 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada masa saat air mata tak terbendung
Saat isakan tangis menyesakkan
Saat kehilangan sangat menyakitkan
Saat hati terluka oleh kekecewaan

Menangislah, bila ingin menangis
Marahlah, bila ingin marah
Berdukalah, saat kepedihan tak terpri
Merataplah, saat tiada yang mengerti

Memendam rasa takkan menyelesaikan
Mengingkari luka takkan menyembuhkan
Menyambut dan menerima dengan terbuka,
setiap kesedihan dan penderitaan
menjadi setitik cahaya di jalan kebahagiaan

Bukankah kelamnya malam pasti akan berlalu?
Dan hangatnya pagi akan menyambut di depan pintu?

Berdukalah. Menangislah.
Lalu tersenyumlah,
bila waktunya sudah tiba.

Jakarta, 16 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun