“Ya,bahkan pelayan itu sudah dites menggunakan alat pendeteksi kebohongan.”
“Tak salah lagi,pelakunya menyamar sebagai pelayan yang terkunci itu,dengan mengimitasi penampilannya semirip mungkin dengan pelayan itu,” cetus Stephani tegas
Stephani dibantu Vincent dan timnya menyelidiki kasus lebih lanjut hari itu. Semua berargumen dan berdebat. Ruangan itu menjadi panas dan tegang. Semua data dan dokumen dikumpulkan dan diperiksa ulang kembali. Hingga satu kesimpulan mereka dapatkan.
Keesokan harinya setelah pulang bekerja,Stephani mampir ke Coffee Time. Sudah seminggu dia tak bertemu Alex,rasanya ada yang kurang dalam dirinya.
“Alex! Apa kabar?” sahutnya bersemangat
“Hei,kemana saja kau? Aku merindukan sahabatku!”
“Maaf,aku terlalu sibuk seminggu ini. Alex,aku sangat gembira karena aku akan keluar dari kasus itu.”
“Kasus pembunuhan Ranford?”
“Tepat sekali! Aku dan timku sudah mengajukan laporan untuk penangkapan pelaku tersebut!”
“Benarkah? Aku turut senang mendengarnya. Tampaknya kau akan mendapat pujian lagi.”
“Ah jangan begitu,ini hanya tugasku sebagai detektif. Aku hanya berusaha mengungkapkan kebenaran. Aku benci kepada kejahatan dan aku akan menuntaskannya sampai selesai.”