Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lupus dan Olga Teman Remaja SeIndonesia

9 April 2011   11:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lupus dan Olga tokoh rekaan Hilman Hariwijaya  yang dikenal oleh remaja 80-an sampai 90-an. Kalau mereka yang kini sudah dewasa bahkan setengah baya ditanya siapa lupus dan siapa Olga? Pasti mereka bisa bercerita banyak lengkap dengan kisah mereka sendiri di saat setiap Jumat pagi selalu senam yang namanya SKJ (Senam Kesegaran Jasmani).

Remaja teman Lupus dan Olga berarti juga anak-anak yang tekun di depan Tivi Minggu pagi untuk nonton Si Unyil di TVRI. Mereka sangat akrab dengan Pak Ogah, Pak Raden, Melani.....

Hemm  remaja 80-an...saya satu diantaranya. Saya suka mengulum permen coklat Chelsea, permen Cocorico. Saya mengalamai Ujian Nasional pertama yang disebut EBTANAS dengan hasil ujian disebut NEM (Nilai EBTANAS Murni). Saya lulus SMP tahun 1985 waktu itu menterinya Pak Nugroho Notosusanto. Sehingga ada pelajaran baru yang disebut PSPB (Pelajaran Sejarah Perjuangan Bangsa) yang hanya ada saat Pak Nug jadi menteri, saya kuliah sudah tidak ada pelajaran PSPB di sekolah-sekolah dari SD sampai SMA.

Lupus saya baca dari SMA sampai kuliah. Sejak Makhuk Manis dalam Bis sampai Topi-Topi Mungil. Si Lupus yang pacarnya ganti-ganti dari Poppy sampai Rina. Adik Lupus tetap Lulu. Sedang Olga anak semata wayang dengan papi dan mami yang sama gokilnya dengan Olga.  Sahabat Olga penyiar radio Gaga Wini yang juga kadang suka bertingkah aneh seperti Olga.

Saat membaca Lupus dan Olga rasanya segala masalah jadi hilang berganti tawa dan senyum. Bahkan teman yang ke sekolah membawa majalah Hai jadi tampak keren. Dulu kan tidak setiap remaja bisa beli majalah apa lagi berlangganan. Saya SMA tahun 1985 sampai 1988. Majalah remaja yang ngetop saat itu Hai, Gadis, Anita Cemerlang dan Mode Indonesia. Untungnya teman saya baik hati, ada yang berlangganan majalah Mode Indonesia yang selesai baca selalu meminjami saya. Intan nama sahabat saya itu sekarang jadi pengacara dan tinggal di Wates Kulon Progo Yogya.

Kalau majalah Gadis kadang saya beli jika uang saku saya sedang berlebih. Dulu uang saku saya sebulan Rp20.000. Termasuk untuk  bayar SPP Rp700 bayar BP3 Rp5.000 dan naik bus sehari Rp200. Kalau jajan soto di kantin masih Rp150, naik dokar Rp50, beli dawet gelas kecil Rp50 kalau gelas besar sih Rp100. Sekarang dawet Rp3.000.

Di SMA saya nonton film Lupus yang main Ryan Hidayat dan Nurul Arifin yang sekarang sudah jadi anggota dewan yang terhormat.  Nontonnya di bioskop Cahyana Theater yang sekarang sudah tutup dan gedungnya hampir ambruk. Selain Lupus ada pula film Catatan Si Boy yang juga saya tonton di Cahyana dengan teman-teman sekelas. Catatan Si Boy yang main Ongky Alexander, Merriam Bellina, Didi Petet dan mendiang Ida Kusumah.

Begitulah remaja era itu, nontonnya TVRI, filmnya Lupus, Catatan Si Boy, permennya  Chelsea yang sekarang nggak ada dan Cocorico, yang satu masih ada. Oya , ada juga permen enak Pindy Twist dan Pindy Pop. Lagu yang kusuka saat itu Hujan Turun Lagi Obbi Mesakh yang dinyanyikan  Ria Angelina yang sekarang entah di mana.

Ada juga lagu Buku Ini Aku Pinjam Iwan Fals dan Mata Indah Bola Pingpong.  Elegi Esok Pagi Ebiet G Ade. Dina Mariana dengan lagu Malu dong Ah dan Jejaka. Trio Libels dengan Gadisku. Atiek CB dengan Akh.

Anda termasuk remaja teman Lupus dan Olga?

Banjarnegara, Sabtu 9 April 2011

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun