Dewasa ini, semenjak hadirnya media sosial sebagai kebutuhan primer, setelah sandang papan pangan. Membuat raung-ruang publik menjadi sedemikian bebasnya. Orang menjadi bebas bersuara, tidak lagi malu atau sungkan untuk menampilkan eksistensi dirinya melalui media sosial.
media sosial menjadi dunia yang baru, dunia yang benar-benar menawarkan sensasi tersendiri, bahkan dalam sebuah penelitian ada yang menunjukan kecendrungan manusia hari ini menghabiskan waktunya dengan gadgetnya beriksar 4 Jam sehari. Dunia maya sebutan untuk segala kegiatan yang dilakukan di jejaring internet, telah menjadi Dunia kedua pelengkap dunia nyata.
hadirnya media sosial, tentu mempunyai dampak, baik itu dampak positif ataupun dampak negatifnya. dengan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk bermedsos, membuat sebagaian orang selalu menggali informasi melalui media sosial. sebenarnya sampai disini tidaklah menjadi persoalan. Tetapi media sosial bukanlah tempat berkumpulnya Informasi yang sudah terfilter dengan baik, dengan banyaknya informasi atau berita-berita yang bertebaran di media sosial, sering kali di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menyebarkan opini sesuai dengan selera keinginannya.
titik bahanya dari penyebaran berita di media sosial yang belum jelas sumbernya, membuat pembaca akan tersesatkan oleh opini atau tulisan yang sengaja dibuat oleh oknum tertentu. apalagi bagi oarng-orang yang sudah menempatkan media sosial sebagai kebutuhan primer diaman ia akan selalu menyempatkan waktu untuk bermedia sosial. bila orang seperti ini tidak mempunyai daya pikir kritis akan sangat mudah terpengaruh oleh berita yang sengaja menyesatkan.
orang-orang yang hanya mengandalkan Internet sebagai satu-satunya sumber informasi, biasanya akan sangat mudah terpengaruh dan terpancing ketika mendapati sesuatu yang dianggapnya berbeda dari informasi yang didapat sebelumnya. orang-orang seperti ini tidak mampu memfilter dan bersikap kritis, justru yang ada sikap rekasionis terhadap sesuatu yang dianggapnya berbeda.
hal ini kenapa akhir-akhir ini, orang-orang di media sosial sering menampilkan sikap emosiaonal ketika menghadapi sesuatu yang dianggapnya tidak sesuai dengan apa yang menurutnya benar. sangat mudah terpancing ketika disodorkan dengan perdebatan, perbedaan pandangan. maka bisa dibayangkan ketika orang-orang justru menghabiskan waktunya berselancar di media sosial, akan membentuk pola pikir yang cendrung emosiona. Maka wajar, kejadian manusia di bakar hidup-hidup ketika di tuduh mencuri, padahal belum jelas kebenarannya. bisa jadi itu bentukan pola pikir mereka dari media sosial.