Mohon tunggu...
Jovan.A.R.
Jovan.A.R. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah UI

Anak Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tujuan Kuliah adalah Mengembangkan Pola Pikir, Bukan Mencari Uang

5 Mei 2024   13:27 Diperbarui: 7 Mei 2024   02:20 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa dalam kelas (Sumber gambar: www.pexels.com)

Akhir-akhir ini, ada orang-orang di internet yang mempertanyakan seberapa pentingnya kuliah. Fenomena tersebut tidak lepas dari pernyataan bahwa kuliah itu hanyalah pengangguran selama empat tahun.

Seiring dengan perkembangan tren uang kripto di Indonesia, ada netizen yang berpendapat kalau mau kaya, tidak usah kuliah karena bisa dapat uang dengan kripto. 

Mengingat kuliah itu tidak seperti sekolah yang sifatnya wajib, tentu muncul satu pertanyaan. Apakah kuliah itu tidak penting? Jawabannya tidak. 

Pada dasarnya, tujuan sebenarnya dari pendidikan, terutama perkuliahan, adalah pengembangan pola pikir, bukan ingatan soal ilmu pengetahuan.

Contohnya, Anda bisa menghafal semua nama pahlawan nasional, tetapi jika tidak paham mengapa orang itu dinobatkan sebagai pahlawan nasional atau bagaimana kisah hidupnya, hafalan itu tidak akan ada artinya. 

Pengembangan dalam pola pikir oleh pendidikan bisa terbagi dalam tiga kategori. Kategori pertama adalah perkembangan pola pikir dalam memahami ilmu pengetahuan. 

Budaya dan cara belajar mahasiswa berbeda dengan pelajar SD sampai SMA. Cara belajar yang hanya mengandalkan hafalan sangat sulit diterapkan dalam dunia perkuliahan sebab tidak seperti pada masa sekolah, mahasiswa dituntut untuk memahami suatu permasalahan dalam memecahkan suatu isu. 

Maka, hampir semua soal-soal ujian di perguruan tinggi berbentuk esai yang jawabannya tidak mungkin singkat. Alhasil, mahasiswa dituntut untuk banyak membaca, baik itu buku, artikel jurnal, dan karya-karya tulis lainnya. 

Misalnya, dalam dunia perkuliahan ada istilah take home test. Anda bisa mengerjakan ulangan di mana saja (tanpa harus berada di ruang kelas) dan diberi tenggat waktu lebih lama (dari hanya satu hari hingga dua minggu). 

Memang ada Google atau ChatGPT, tapi kalau Anda tidak bisa berpikir secara logis dan kritis, hasilnya akan jauh dari maksimal. Kampus tidak akan memberikan buku perkuliahan kepada mahasiswanya dan satu buku saja belum tentu menjawab pertanyaan sepenuhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun