Mohon tunggu...
Bionic HD
Bionic HD Mohon Tunggu... Tess

Pedulu baru Peduli

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Karakteristik Perubahan Perilaku Terhadap Program Kesehatan

28 Maret 2013   02:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:06 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat menarik sekali jika mengamati perilaku manusia yang sangat komplek ini. Perilaku manusia merupakan manifestasi kehidupan psikis yang terintegrasi dari keseluruhan keadaan individu. Secara singkatnya, perilaku merupakan respon terhadap stimulus atau rangsangan yang mengenai individu atau organisme tersebut. Motif pendorong perilaku manusia tentunya juga tidak terlepas dari keadaan individu dan lingkungan dimana individu itu berada (Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, 2010).

Individu secara sadarnya berperilaku dengan mempertimbangkan sesuatu yang diyakini baik dan dianggap benar oleh masyarakat yang ada di sekitarnya. Keyakinan ini menjadi panutan bagi masyarakat secara umum. Keyakinan ini dapat bersumber dari agama atau nilai-nilai luhur yang ada didalamnya, dalam hal ini, agama dan budaya telah menyatu menetapkan norma-norma, nilai, dan tujuan yang mengatur perilaku anggotanya. Inilah yang kemudian membentuk suatu kehidupan yang harmonis.

Ruang lingkup perilaku manusia sangat luas dan kompleks. Bloom (seorang ahli psikologi pendidikan, 1908) menjelaskan bahwa perilaku terdiri dari domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor. Dalam perkembangan selanjutnya, para ahli pendidikan menyepakati ketiga domain tersebut dapat diukur melalui aspek pengetahuan, sikap dan tindakan (Notoatmodjo, 1993).

Perilaku merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2005). Dari pandangan biologis perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan. Robert Kwick (1974), menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. (Notoatmodjo, 2003).

Skinner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus/ rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya organisme. Dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut “S-O-R” atau stimulus-organisme-respon.

Lebih lanjut Skinner menambahkan, bahwa perilaku dapat dibedakan menjadi dua jika dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, yaitu: (1). Perilaku tertutup, Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas; (2). Perilaku terbuka, Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek yang dengan mudah dapat diamati atau dengan mudah dipelajari.

Klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health related behaviour) menurut Becker (1979, dikutip dari Notoatmodjo, 2003) sebagai berikut: (1). Perilaku kesehatan, yaitu tindakan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya; (2). Perilaku sakit, yakni segala tindakan seseorang yang merasa sakit untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya termasuk juga pengetahuan individu untuk mengidentifikasi penyakit, serta usaha mencegah penyakit tersebut; (3). Perilaku peran sakit, yakni segala tindakan seseorang yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan.

Program kesehatan dapat disimpulkan bahwa program yang berupaya menciptakan kondisi yang dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya serta usaha mencegah seseorang yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan. Salah satu program kesehatan yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun,Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah tersebut selalu berseberangan dengan perilaku komunitas masyarakat yang bersifat pragmatis dan aktifis.

Jika ditinjau menurut teori Skinner, perilaku membuang sampah pada tempatnya merupakan perilaku terbuka, yaitu respon (membuang sampah) seseorang terhadap stimulus (dorongan untuk membuang sampah pada tempatnya ataupun lebih memilih kemudahan dengan membuang sampah tidak pada tempatnya) dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek yang dengan mudah dapat diamati atau dengan mudah dipelajari. Namun perilaku tertutup merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun