Wujudkan Kreativitas Ramah Lingkungan, Mahasiswa KKN UMAHA 2025 Membuat Plang Dusun dari Eco Brick

Sidoarjo -- Mahasiswa KKN-T Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan cara kreatif. Dengan melalui program pengabdian masyarakat di Dusun Godekan Desa Kajeksan, mahasiswa KKN-T Jawara Kajeksan II berhasil membuat plang nama Dusun Godekan dari ecobrick, yang kini menjadi identitas baru sekaligus simbol kesadaran lingkungan warga.

Hal ini berawal dari kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pengolahan sampah, serta fenomena sampah plastik menjadi tantangan global yang memerlukan solusi inovatif dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, mahasiswa KKN-T Jawara Kajeksan II berinisiatif membuat plang nama dusun menggunakan sampah yang ada di sekitar dusun sebagai bentuk pembelajaran terhadap masyarakat akan pengolahan sampah menjadi barang dapat bernilai

Plang nama Dusun Godekan ini dibuat dengan menggunakan botol plastik bekas serta sampah plastik yang berasal dari limbah rumah tangga masyarakat setempat. Sehingga hal ini menjadi icon Dusun Godekan yang menampilkan karya kreativitas mahasiswa.

Menurut ketua kelompok Jawara Kajeksan II, tujuan utama kegiatan ini bukan hanya menghasilkan plang, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik. "Kami ingin menunjukkan bahwa sampah plastik sebenarnya bisa diolah menjadi karya yang bermanfaat dan memiliki nilai estetika. Plang ecobrick ini adalah simbol semangat warga untuk menjaga lingkungan," ujarnya.

Proses pembuatan dilakukan secara kolaboratif antara mahasiswa KKN-T Jawara Kajeksan II dan warga Dusun Godekan. Mulai dari tahap pengumpulan sampah plastik yang mengajak warga dan umkm setempat, lalu proses pengisian botol ecobrick, hingga penyusunan menjadi plang nama Dusun Godekan. Hasilnya kini dipasang di pintu masuk dusun sebagai tanda identitas baru yang membanggakan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain maupun masyarakat luas untuk lebih kreatif dalam mengelola sampah menjadi barang yang lebih kreatif. Selain mengurangi pencemaran, gerakan ecobrick juga bisa membuka peluang inovasi baru yang ramah lingkungan.